Main cast: Jeon Jungkook BTS
Park Jimin BTS
Lee Yeon Hee (SM ent)
Note: Mau ada yang baca atau pun nggak, yang penting tetep mosting >,< lmao~
*Happy reading juseyo~~~*
“Jimin-ah,
lepaskan! Tanganku sakit!” ujar Yeon Hee sambil meringis.
Jimin hanya
terdiam. Ia kesal. Lebih tepatnya, ia cemburu dengan apa yang baru saja ia
lihat. Siapa tadi? Jeon Jungkook? Si anak ingusan itu? Berani-beraninya ia
merebut Lee Yeon Hee dariku, batin Jimin.
Ia tak habis
pikir, adik kelasnya itu akan melakukan hal yang nekat. Memang, sih, Jungkook
itu salah satu cowok terganteng di seantero sekolah. Wajar saja kalau Jimin
mengetahui namanya, soalnya Jungkook tenar banget, sih.. Semua yeoja yang
melihat Jungkook pun pasti bakal langsung klepek-klepek. Dan hal itu membuat
Jimin risih juga. Ia takut kalau Yeon Hee noona bakal jatuh ke pelukan
Jungkook. Apalagi pas lihat kejadian tadi. Si Jungkook pake pegang-pegang tangan
Yeon Hee segala, lagi. Pan Jimin jadi jealous :P
“Jiminie,
lepaskan!” bentak Yeon Hee seraya menghempaskan tangannya dari genggaman Jimin.
“Apa yang kau lakukan?”
“Seharusnya aku
yang bertanya. Apa yang noona lakukan dengan anak ingusan itu?” Jimin marah.
“Mwo? Siapa
maksudmu? Jeon Jungkook?”
“Geurae~” ucap
Jimin seraya mempoutkan wajahnya.
“Haha.” Yeon Hee
tertawa. “Dia hanya main-main Jimi-ah.”
“Bermain-main
bagaimana? Jelas-jelas tadi aku melihat tangan noona dipegang olehnya.
Seharusnya hanya aku yang boleh memegang tangan noona. Hanya aku yang boleh ada
di samping noona!” suara Jimin meninggi.
“YAK! Memangnya
kau ini siapa? Kenapa kau jadi marah-marah begini?” Yeon Hee balik menggertak.
“Ch..” Jimin
memalingkan muka. “Noona tahu? Noona telah menghancurkan harapanku.”
Jimin langsung
berlari entah kemana, meninggalkan Yeon Hee yang masih mematung di tempatnya.
“Kenapa sih, dia?”
#Flashback End
***
#LeeYeonHeePOV
Ah~ apa ini
salahku? Memang, sih, akhir-akhir ini Jungkook sering sekali mendekatiku. Dan
aku tak tahu kalau hal itu membuat Jimin cemburu. Ah, benarkah dia cemburu?
Aku berlari
mengejar Jimin. Tapi namja itu sudah tidak ada. Aku rasa ia pergi ke kamar
mandi untuk mengganti bajunya yang sudah dibanjiri oleh keringat. Haruskah aku
menunggu?
PING!
Noona, nanti malam kita dinner yuk! ~~Jungkook
Hhh~ dari anak
itu lagi. Harus kuakui, Jungkook memang tampan. Hampir semua yeoja yang ada di
sekolah ini mengidolakan Jungkook. Termasuk teman-teman sekelasku, mereka
selalu bercerita tentang anak ini. Ya, mereka bilang lumayanlah, kali-kali ngeceng berondong!
Tapi status
‘berondong’ Jungkook tidak cukup untuk mengetuk hatiku. Apalagi setelah aksi
penembakan yang ia lakukan kemarin. Kukira aku akan mulai menyukainya. Tapi
ternyata tidak. Aku malah mengkhawatirkan Jimin. Dan itu membuatku bingung.
Aku tidak tahu apakah malam ini aku bisa dinner
denganmu~~Yeon Hee
PING! Tak lama,
balasan dari Jungkook datang lagi.
Yah, noona. Memangnya kenapa? Kau membenciku, ya? L ~~Jungkook
Ani~ aku hanya tidak ingin kemana2 malam ini.
Lagipula aku harus mempersiapkan diri untuk UN. Mian~~Yeon Hee
Akhirnya, aku
memutuskan untuk menolak ajakan Jungkook. Bukannya aku tak mau dinner dengan
namja tampan, hanya saja aku tak mau memberikan harapan palsu kepada Jungkook. Perasaanku
kepadanya hanya sebatas senior dan junior. Tidak lebih. Dan aku harap dia juga
berpikiran seperti itu.
***
#AuthorPOV
@Jimin’s House
Jimin
membantingkan tubuhnya di kasur. Ia meraih ponselnya lalu menekan beberapa
tombol di sana.
“Hhh... kenapa
noona tidak menghubungiku?” gumamnya pelan. Ia terus menatap layar ponselnya,
berharap Yeon Hee meneleponnya. Atau setidaknya ngirim SMS lah...
“Mungkinkah
noona marah karena aku mengabaikannya?” gumam Jimin lagi.
Saat di lapangan
tadi Jimin memang bersikap cuek kepada Yeon Hee. Ia sengaja melakukan itu.
Soalnya, Jimin benar-benar kecewa dengan Yeon Hee noona. Memang, sih, tidak ada
tanda-tanda bahwa Yeon Hee noona menyukai Jungkook. Tapi, hey, Jimin masih
cemburu! Jimin benci ketika Yeon Hee dekat dengan namja lain. Apalagi Jungkook!
Jika diadakan sayembara, pasti Jungkooklah yang bisa memenangkan hati Yeon Hee.
Secara, Jungkook itu lebih tampan dari Jimin. Dan pastinya, meskipun Jungkook
adik kelasnya Jimin, tidak merubah kemungkinan bahwa Jungkook itu lebih tinggi
dari Jimin.
“Ch... awas kau
Jeon Jungkook! Aku tidak akan membiarkan noona-ku jatuh cinta padamu!” desis
Jimin geram.
PING! Tiba-tiba
ada sebuah pesan. Dan itu dari Yeon Hee noona. Jimin langsung tersenyum lebar.
Jiminie, neo gwaenchana? Bagaimana dengan kakimu?
Aku khawatir saat kau terjatuh di lapangan tadi~~My Noona
“Wah~ ternyata
noona begitu perhatian.” Jimin cekikikkan. Ia langsung membalas pesan Yeon Hee.
Hmm... Nan gwaenchana~~Jimin
Sengaja Jimin
membalasnya singkat. Ceritanya, kan, dia lagi marah sama Yeon Hee. Jadi sok
jual mahal gitu.
Oh, baguslah. Get well soon~~My Noona
Jimin mengangkat
kedua alis matanya setelah membaca balasan dari Yeon Hee. “Hanya itu? Tak ada
lagi? Ck~”
Dan Jimin pun
kembali menggalau. Argh, ia benar-benar frustasi.
#JiminPOV
“Argh, noona
benar-benar jahat!” desisku geram. Aku membantingkan ponselku ke lantai. Bodo
amat, deh, kalau rusak. Yang jelas, hatiku tidak boleh rusak hanya karena
seorang yeoja! Yeon Hee noona juga, sih. Kenapa dia gak peka coba? Padahal kan
selama satu tahun ini aku sering ngasih kode. Tak bisakah noona merasakan detak
jantungku? Aliran darahku? Hembusan napasku? Argh, jiwa alayku mulai kumat.
Aku memang sudah
lama mengenal Yeon Hee noona. Dia yeoja yang cantik, baik, dan dewasa. Banyak
sekali namja di sekolahku yang menyukainya. Tapi aneh. Aku belum pernah
mendengar gosip tentang namja yang disukainya. Dengan alasan itulah aku
mendekati noona. Karena kurasa, dia telah berhasil mengambil sebagian jiwaku.
Noona sangat
baik. Ia punya senyuman yang tak dimiliki yeoja lain. Dan hal itu membuatku
semakin menyayangi noona. Hanya saja, sampai saat ini aku belum bisa
mengungkapkan perasaanku. Ya, nyali namjaku belum muncul. Maklumlah, masa
puber. Masih malu-malu kucing gitu.
Tapi aku sedikit
terkejut juga dengan si anak ingusan¾Jeon
Jungkook¾itu. Kenapa dia
berani sekali menyatakan cintanya kepada Yeon Hee noona? Padahal kan dia baru
kelas satu SMA. Chh... dasar tak tahu malu.
Sudahlah, lebih
baik aku tidur. Jangan pikirkan anak culun itu. Tak ada gunanya.
***
Keesokan
harinya, saat jam istirahat sekolah....
#AuthorPOV
“Noona?”
Jungkook berdiri di ambang pintu kelas Yeon Hee. Ia melambaikan tangan
kanannya.
“Yeon Hee,
lihatlah! Dia datang lagi!” ujar teman Yeon Hee.
“Nugu?” tanya
Yeon Hee.
“Siapa lagi
kalau bukan si tampan yang menembakmu tempo lalu! Aku rasa dia rindu padamu,”
kata teman Yeon Hee yang lain disusul oleh tawa.
Yeon Hee beralih
menatap Jungkook. Namja itu mengeluarkan senyum andalannya¾siapa tahu Yeon Hee langsung
kepincut setelah melihat ‘killing smile’nya Jungkook. ><
“Ada apa
kemari?” tanya Yeon Hee menghampiri Jungkook.
“Ani. Aku hanya
ingin bertemu noona,” jawab Jungkook sambil tersenyum.
“Kau ini. Aku
sedang sibuk belajar. Jika tak ada hal yang penting, jangan temui aku.” Yeon
Hee hendak kembali ke tempat duduknya. Tapi Jungkook langsung menarik lengan
Yeon Hee.
“Woooaaaa...,”
teriak teman-teman Yeon Hee.
“Kau belum
menjawab pertanyaanku waktu itu noona,” ujar Jungkook.
Yeon Hee beralih
menatap Jungkook. “Pertanyaan yang mana? Memangnya kau menanyakan apa?”
“Whoaa, ternyata
noona pelupa, ya. Haruskah aku mengucapkannya lagi? Ah, baiklah...”
“Kau ini bicara
apa, sih,” gumam Yeon Hee risih.
Jungkook
berlutut di depan Yeon Hee, sedang kedua tangannya menggenggam telapak tangan
yeoja itu.
“Jadilah pacarku,
noona. Saranghae~” ucap Jungkook sambil mencium tangan Yeon Hee.
TBC~
Kritik dan saran yeah~ :3
0 komentar:
Posting Komentar