Rabu, 07 April 2021

REVIEW DRAMA KOREA: THE GAME TOWARDS ZERO


 

Ini adalah salah satu drama korea yang berhasil bikin gue nangis huhu. Tadinya w kira drama ini full action-mystery. Tapi ternyata ini mengandung bawang juga, gengs.

Jadi, The Games Towards Zero ini menceritakan tentang kisah Kim Tae Pyeong yang bisa melihat bagaimana kematian seseorang saat dia melihat mata orang tersebut. Kim Tae Pyeong ini cowok kaya, tampan, terus karena kemampuan khusus itulah dia banyak memiliki kenalan baik di kalangan politik/keuangan dan kalangan-kalangan atas lainnya. Nah, si kalangan atas ini terkadang meminta tolong kepada Tae Pyeong untuk melihat kematian mereka, lalu dia dapat imbalan.

Pada suatu hari, ketika Tae Pyeong berhasil menyelesaikan salah satu tugasnya dalam keterlibatannya dengan kematian seorang ketua mafia, dia dipertemukan dengan Seo Joon Young, seorang detektif wanita yang begitu cantik. Anehnya, Tae Pyeong tidak bisa melihat kematian wanita itu.

Semenjak itulah Kim Tae Pyeong mulai ikut campur dalam urusan kepolisian bersama dengan Seo Joon Young, karena Tae Pyeong merasa begitu bahagia melihat mata seseorang tanpa harus mengetahui kematiannya.

Di sisi lain, Tae Pyeong sendiri tahu bagaimana kematiannya akan terjadi. Dia akan sekarat karena kesepian lalu meninggal terkena serangan jantung di tempat yang tidak ia kenali dengan sebuah kalung di tangannya.

Suatu hari, seorang gadis SMA bernama Mi Jin diculik. Tae Pyeong yang sempat bertemu dan melihat kematian gadis itu pun merasa tak tega namun ragu untuk membantu. Dalam hal ini, dia kembali dipertemukan dengan detektif Seo Joon Young. Dan akhirnya, mereka bekerjasama untuk mencari di mana tempat Mi Jin berada.

Ternyata, kasus penculikan dua puluh tahun yang lalu kembali terulang kepada Mi Jin sebagai korbannya. Gadis itu dikubur hidup-hidup di dalam peti dan disembunyikan di area pabrik terbengkalai. Awalnya Tae Pyeong merasa pesimis dengan gagasan Seo Joon Young bahwa takdir kematian seseorang bisa dirubah. Tapi rasa pesimis itu memudar saat ia dan Joon Young berhasil menyelamatkan Mi Jin.

Di sisi lain, pelaku penculikan terhadap Mi Jin merasa tidak puas dengan hal tersebut. Ia pun kembali melancarkan aksinya dengan membunuh Mi Jin yang dirawat di rumah sakit.

Saat Kim Tae Pyeong bertemu dengan Goo Do Kyung, ingatan masa lalunya terputar kembali. Dahulu, Goo Do Kyung yang bernama asli Joo Hyun Woo tinggal di Panti Asuhan Harapan bersama Seo Joon Young dan sempat bertemu dengan Kim Tae Pyeong. Pada saat itu, ayah Joo Hyun Woo difitnah telah melakukan pembunuhan kepada gadis-gadis dengan cara mengurung korbannya di dalam peti mati yang dikubur di daerah pabrik-pabrik terbengkalai. Ayah Seo Joon Young yang bertugas untuk menangkap Joo Pil Do pun tak sengaja terbunuh ketika sedang bertugas untuk menangkap pria itu.

Kim Tae Pyeong kecil yang sempat bertemu dengan Joo Hyun Woo di panti asuhan, secara tidak langsung telah mengetahui bagaimana kematian Joo Hyun Woo nanti. Ia bilang, Hyun Woo akan mati dengan cara bunuh diri di hadapan para polisi.

Ramalan atau prediksi yang dilontarkan oleh Tae Pyeong, ternyata berhasil menghantui Hyun Woo selama bertahun-tahun. Ayahnya masuk penjara dengan hukuman seumur hidup, dan ibunya malah menelantarkan Hyun Woo, tentu saja hal itu berhasil menumbuhkan dendam di dalam hatinya. Meskipun begitu, ia berusaha untuk tetap hidup karena ia tidak ingin prediksi masa kecilnya itu menjadi kenyataan. Bahkan ia berhasil menjadi seorang dokter forensik demi menebus kesalahan ayahnya. Sampai pada suatu hari, temannya yang bernama Goo Do Kyung malah mengolok-olok Hyun Woo. Do Kyung yang pada saat itu sedang mabuk, menyinggung kembali tentang ramalan kematian Hyun Woo yang akan bunuh diri di depan para polisi. Hyun Woo yang hilang kendali pun terpaksa membunuh Goo Do Kyung. Ia menyamarkan pembunuhan itu sebagai kasus bunuh diri terhadap dirinya sendiri. Jadi, ia membakar rumahnya dengan jasad Do Kyung, berpura-pura bahwa itu adalah kematiannya sendiri, lalu ia mencuri identitas Goo Do Kyung dan hidup sebagai Goo Do Kyung, padahal dia aslinya Joo Hyun Woo. Belibet ya? Ya gitu deh pokoknya.

Suatu hari, Hyun Woo atau Do Kyung ini berhasil menemukan fakta bahwa pelaku pembunuhan terhadap gadis-gadis ternyata bukanlah ayahnya. Ia mencoba menelepon polisi atas hal tersebut, namun pada saat itu Nam Woo Hyun yang baru saja dipromosikan malah menganggap telepon dari Hyun Woo hanya keisengan belaka. Hyun Woo yang telah menyimpan dendam selama hidupnya, dan mendapat perlakuan seperti itu dari polisi, akhirnya memutuskan untuk menangkap pelaku pembunuhan itu dengan tangannya sendiri lalu mengurungnya di ruang bawah tanah rumahnya.

Balik lagi ke kasus Mi Jin, ternyata alasan kenapa dia membunuh Mi Jin adalah karena ayahnya yang berprofesi sebagai wartawan/reporter telah membuat masa kecil Hyun Woo begitu menderita. Bayangin aja nih, Hyun Woo yang waktu itu masih kecil, terus tinggal di panti, ayahnya masuk penjara, dan ibunya malah ninggalin dia, terus si reporter ini malah ngintilin Hyun Woo dan motret-motret dia seenaknya. Seharusnya, orang dewasa tuh bisa jadi tempat perlindungan untuk dia. Tapi nyatanya engga. Dia malah dicap sebagai anak pembunuh dan selalu dipandang sebelah mata. Di panti asuhan ini jugalah Hyun Woo sempat ketemu sama Seo Joon Young, yang pada saat itu Joon Young kehilangan ayahnya yang terbunuh secara tidak sengaja oleh ayahnya Hyun Woo.

Pada akhirnya Mi Jin tidak selamat, dan Hyun Woo kembali dipertemukan dengan Tae Pyeong. Tae Pyeong juga ternyata sama-sama merasa tersiksa dengan ramalannya dulu. Dia pun berusaha untuk membujuk Hyun Woo agar berhenti melakukan pembunuhan dan menyerahkan diri atas pembunuhan terhadap Mi Jin.

Tapiiii, sayang banget nih pendekatan Tae Pyeong maupun Joon Young nya menurutku kayak kurang greget aja gitu. Harusnya, mereka ga menyerah buat ngebujuk Hyun Woo. Atau mereka harusnya pake pendekatan psikologis biar Hyun Woo nebus kesalahannya dan bersedia menyerahkan diri. Tapi ternyata Tae Pyeong mempunyai cara tersendiri untuk menyelesaikan masalah Hyun Woo ini. Dia berusaha untuk merubah takdir kematian Hyun Woo dan juga takdir kematian Joon Young.

Terus kenapa sih drama ini bisa bikin gue nangis? Itu karena karakter Joo Hyun Woo nya kasian banget woy elah. Udah mah bapaknya difitnah melakukan pembunuhan, terus pas bapaknya lagi berobat di rumah sakit, dia malah ditusuk sama emaknya Mi Jin yang balas dendam. Terus juga nih, alasan kenapa ayahnya Hyun Woo bisa dituduh sebagai pelaku karena kepala kepolisian Nam Woo Hyun pada saat itu telah melakukan pemalsuan bukti DNA. Nam Woo Hyun ini kebawa emosi karena temennya yang merupakan ayahnya Joon Young ini terbunuh secara tidak sengaja kan sama si Joo Pil Do. Jadi dia malsuin bukti itu supaya Joo Pil Do masuk penjara. Tapi setelah kelakuan si Nam Woo Hyun ini terungkap, dia ga dihukum dong cuy. Bagaimana pun jabatannya, harusnya melakukan pemalsuan bukti bisa aja dikategorikan sebagai kriminalitas juga kan? Tapi ini atasan maupun bawahannya si Nam Woo Hyun malah sedih kalau Nam Woo Hyun udah ga jadi ketua mereka lagi. Pokoknya sebel banget di sini, ibaratkan Nam Woo Hyun itu udah menangkap orang yang salah, terus dia gak dapet ganjaran yang setimpal. Harusnya dia tuh dihukum terus dipenjara juga ga sih, sebel banget elah.

Joo Hyun Woo sendiri, tadinya dia mau dibunuh sama Kim Tae Pyeong. Alasan Kim Tae Pyeong berencana bunuh Hyun Woo dan dirinya sendiri adalah agar takdir kematian Joon Young bisa berubah. Alias, si Tae Pyeong ini berniat ngelindungin Joon Young dengan cara bunuh Hyun Woo. Padahal sebaliknya, Hyun Woo yang selamat dari ledakan bom mobil pun berencana untuk melakukan pembalasan yang lebih kejam.

Ada scene di mana gue nangis banget, berasa kasian banget sama Hyun Woo. Jadi setelah selamat itu dia kan pergi ke rumah wisata yang ada di deket danau buat ngobatin luka-lukanya. Dia jadi punya luka bakar juga di pipi dan lengan bagian kanan. Di sana, dia ketemu sama bibi yang biasa kerja bersihin rumah. Nah si bibi ini pun terpaksa harus diculik. Karena rumah wisata ini ga aman, makanya dia balik ke rumahnya sendiri dan diem di ruang bawah tanah. Tapi pada saat itu, Seo Joon Young dan rekannya balik lagi ke rumah itu buat melakukan penyelidikan. Hyun Woo yang ketakutan pun ngebekap si ahjumma/si bibi ini biar gak bersuara. Untungnya, mereka gak ketahuan. Tapi karena Hyun Woo terlalu kuat ngebungkam si ahjummanya, si ahjumma jadi mati :’( Padahal sebelumnya dia udah janji ke si ahjumma ini bahwa dia gaakan bunuh si ahjumma. Pas scene itu, Hyun Woo nangis dong. Dia mentalnya udah kena banget, malah nangisnya aja sambil ketawa. Kek ngeselin banget ga sih, kek dia tuh gak berniat ngebunuh, tapi kok dia malah jadinya ngebunuh orang lagi?

Selain itu, di sini juga diceritakan dari sudut pandangnya Joo Hyun Woo juga. Dulu kan Hyun Woo sempet ketemu sama Joon Young tuh di panti asuhan pas mereka kecil, dan pas ketemu gede, Hyun Woo ngerasa bersyukur banget, ngerasa bahagia banget karena bisa ngelihat Joon Young lagi. Dia suka sama Joon Young dan ngejadiin Joon Young alasan supaya Hyun Woo ini mau tetap hidup. Hyun Woo juga inget sama tanggal kematian ayahnya Joon Young, makanya Hyun Woo suka diem-diem pergi ke pemakaman ayahnya Joon Young ini. Masa lalu Hyun Woo yang udah ternoda, bikin dia minder mau deketin Joon Young. Apalagi pada saat itu dia udah pake identitasnya Goo Do Kyung. Jadi dia cuma bisa berharap bahwa dengan hidup sebagai Do Kyung, bakal ngehapus dirinya yang dulu.

Sayangnya, Kim Tae Pyeong sama Seo Joon Young ini memiliki perasaan satu sama lain. Hyun Woo yang hidupnya udah berasa ga adil, jadi makin dendam dong. Sebelumnya Tae Pyeong bilang ke Hyun Woo bahwa Hyun Woo adalah penyebab dari kematian Joon Young. Tapi Hyun Woo sendiri gatau alasan kenapa dia harus bunuh cewek itu. Dia kan suka sama Joon Young, cewek itu adalah alasan kenapa dia pengen terus hidup, tapi karena kisah cintanya gak kesampean juga, akhirnya dia pun membalas Kim Tae Pyeong agar cowok itu bisa merasakan penderitaan sepertinya; yaitu kehilangan orang yang paling berharga dalam hidup kita.

Oh iya, sebelumnya si Hyun Woo ini ngebunuh Teacher Baek. Teacher Baek ini adalah seorang pria tua yang tinggal bersama Kim Tae Pyeong. Kakek ini dulu punya kemampuan sama kayak Tae Pyeong; yaitu bisa melihat kematian dengan cara menatap mata orang tersebut. Dan dia ternyata udah tau kematiannya sendiri sebelum dia kehilangan penglihatan. Teacher Baek tuh udah tau bahwa suatu saat nanti dia bakal dibunuh sama Hyun Woo. Dan yang bikin nyesek di sini adalah, Hyun Woo lah yang ngebunuh Teacher Baek, Hyun Woo juga yang melakukan autopsi kepada jasad Teacher Baek. Dan pada saat itu, Tae Pyeong ngasih tahu bahwa selama ini yang selalu biayain Hyun Woo pas di panti asuhan sampe dia bisa jadi dokter forensik, adalah Teacher Baek ini. Mewek lagi kan Hyun Woo, dia malah ngebunuh orang yang ternyata peduli sama dia di saat orang lain enggak.

Singkat cerita, Hyun Woo nyekap Joon Young di dalam peti dan Tae Pyeong berusaha untuk menyelamatkan Joon Young serta merubah takdir kematian yang akan menimpa tim kepolisian. Ia juga berusaha untuk mengubah takdir kematian Hyun Woo. Dalam penglihatan Tae Pyeong kan, Hyun Woo itu mati bunuh diri di depan polisi, tapi akhirnya dia bisa menyelamatkan tim kepolisian, Joon Young, dan Hyun Woo itu sendiri. Tadinya gue panik banget, kalau misalkan ending ceritanya Hyun Woo beneran bunuh diri, kek nya gw bakal mewek 2 hari 2 malem deh.

Tapi untungnya, Hyun Woo selamat dan akhirnya menyerahkan diri. Pelaku pembunuhan yang sebenarnya yang terjadi terhadap gadis-gadis pada 20 tahun yang lalu pun terungkap dan dihukum mati. Hyun Woo sendiri dihukum penjara seumur hidup atas kejahatan pembunuhan terhadap Mi Jin, Teacher Baek, si ahjumma, penculikan terhadap reporter, dll. Kim Tae Pyeong dihukum 5 tahun penjara atas percobaan pembunuhan terhadap Hyun Woo, yang pake bom mobil itu. Joon Young sendiri koma bertahun-tahun setelah berhasil diselamatkan dari dalam peti.

Untuk endingnya sendiri, Hyun Woo yang berakhir di penjara pun mendapat kunjungan dari Tae Pyeong yang udah bebas. Jujur gw nunggu-nunggu scene ini. Karena Hyun Woo tuh pernah nulis di buku diari gitu kan tentang gimana perasaan dia selama ini, dan buku itu ditujukan buat Tae Pyeong. Alhasil Tae Pyeong juga pasti mengerti keadaan dan penderitaan Hyun Woo selama bertahun-tahun.

Seo Joon Young yang udah sadar pun ngunjungin Hyun Woo di penjara. Dia agak judes weh di sini, tapi maklum sih. Kan mbaknya habis dikubur di dalam peti, pasti dia enggan lah buat ngomong sama Hyun Woo. Tapi Joon Young juga ngelarang Hyun Woo buat bunuh diri, karena Tae Pyeong bilang kematian Hyun Woo masih belum berubah. Meskipun Hyun Woo di penjara, dia selalu ingin mengakhiri hidupnya dengan melakukan bunuh diri. Tapi kalimat larangan sederhana dari Joon Young pun berhasil ngemotivasi Hyun Woo buat tetap hidup meski dengan rasa bersalahnya.

Nam Woo Hyun nih, gue sebel banget. Harusnya dia dipenjarain juga ga sih karena udah malsuin bukti? Belum lagi dia malah menangkap orang yang salah. Pokoknya ini gw ngerasa ga adil banget kenapa Nam Woo Hyun juga gak ikut dipenjara? Apakah karena kasusnya yang udah kadaluarsa apa gimana?

Terus untuk Tae Pyeong dan Joon Young, mereka akhirnya bisa bersama. Dan Tae Pyeong sekarang udah bisa ngelihat gimana kematian Joon Young. Meskipun begitu, dia bahagia bisa natap matanya Joon Young. Dan untuk kematian Tae Pyeong sendiri, di sini gak dijelasin lagi. Tadinya kan dia mati kena serangan jantung dan dalam kesepian, tapi dia kan udah merubah takdir kematian si Hyun Woo sama Joon Young tuh, tapi buat kematiannya sendiri gak dijelasin lagi gimana. Harusnya kematian Tae Pyeong juga berubah dong, dan ditampilin kek gimana soalnya penonton juga penasaran.

Selain itu, drama ini alurnya agak lambat dan banyak flashback nya. Jadi buat yang mau nonton harap bersabar heem. Selebihnya, gue kesel banget kenapa hidupnya Hyun Woo bisa semenderita itu elah :((

Pas di penjara, Hyun Woo tuh jadi ngebayangin kalau aja seandainya dulu tetangga-tetangganya ngerangkul dia, kalau aja dulu polisi Nam Woo Hyun gak malsuin bukti, mungkin ayahnya gaakan dipenjara dan ibunya gaakan ninggalin dia. Hyun Woo nangis lagi di sini, kalau aja gitu ya seandainya si reporter Lee Jun Hee gak ngintilin dia dan gak terobsesi sama berita, mungkin hidup Hyun Woo bakal baik-baik aja. Ngelihat scene ini, gw sakit hati banget asli. Bawaannya pengen nulis fanfiction yang bikin Hyun Woo nya bahagia wkwk :’( Gak adil banget hidup dia tuuuuh. Btw meskipun dia di sini tokoh antagonis, tapi karakter Hyun Woo ini banyak mendapat simpati dari penonton lho.

Akting Lim Juhwan dalam mendalami karakter Hyun Woo tuh hebat banget, dia kadang bisa keliatan kek psiko banget, tapi pas sedih bikin baper banget. Pokoknya Lim Juhwan berhasil bikin gw memihak tokoh antagonis pada drama ini. Mana dia ganteng banget astagaaaaa, gw jadi ngebucinin Lim Juhwan masa TT. Perasaan gw pas liat Lim Juhwan tuh kayak deja vu, kayak pernah lihat dia di suatu tempat. Mirip-mirip lah sama calon jodoh gw wkwk .g. Ternyata Lim Juhwan ini pernah main di drama Oh My Ghost barengan sama Park Bo Young, terus dia juga pernah main di drama TAMRA THE ISLAND DONG ASTAGAAAAAA GUE BARU NYADAR HWHW. DULU TAMRA THE ISLAND TUH DRAMA FAVORIT BANGET KARENA ADA NYELEM-NYELEM KE LAUTNYA :’( Btw, Tamra The Island ini drama keluaran tahun 2009. Itu berarti gw sudah tahu Lim Juhwan pas masa smp tapi gw belum sadar akan ketampanannya :’( Sedih banget hiks, miane oppa, mulai sekarang aku akan ngebucinin kamu aja :*

Taecyeon sendiri yang berperan sebagi Kim Tae Pyeong juga gak kalah hebat aktingnya. Mana dia ganteng kan. Cogannya 2PM ini. Kalau kalian lupa, dulu Taecyeon pernah main di drama Dream High, Let’s Fight Ghost, Save Me, sama sekarang dia lagi main di Vincenzo.

Untuk karakter Seo Joon Young sendiri, diperankan sama aktris Lee Yeon Hee. Iyaaa, alasan pertama gw mau nonton drama ini adalah karena ada Lee Yeon Hee nya! Dulu gw tahu Lee Yeon Hee itu dari drama Phantom atau Ghost yang diperankan barengan sama Seo Ji Sub. Di sana Lee Yeon Hee cantik banget, alami dan beda pokoknya cantiknya, makanya gw suka. Tapi pada saat itu, akting Lee Yeon Hee katanya banyak dikritik karena kurang. Namun, Lee Yeon Hee pernah tuh main di drama Gu Family Book kalau ga salah, barengan sama Suzy dan Lee Joon Gi. Dan akting Yeon Hee dipuji karena mengalami peningkatan. Untuk di drama Towards Zero sendiri, skill aktingnya Lee Yeon Hee menurut w makin meningkat. Dia nangisnya udah bisaan banget sekarang. Pokoknya dari dulu suka banget sama aktris satu ini gatau kenapa. Oh iya, katanya Lee Yeon Hee juga udah married lho. Hihi congrats unnie~!^^

Oh iya, Lim Juhwan juga main di drama The Spy Who Loved Me bareng Yoo In Na lhooooo. Bayangkaaaaaaan. Yoo In Na! Wkwkwk. Tapi gw belum nonton dan bakal nonton itu dalam waktu dekat. Pokoknya, sayang banget sama Lim Juhwan di drama Towards Zero ini. Kalian juga harus nonton dan rasain gimana sensasi nyeseknya! Wkwk.

Babaaay.....


Bonus foto-foto cogan :)💖











Sabtu, 03 April 2021

EPISODE 13 PENTHOUSE SEASON 2 : ASUUU BANGET LAH YA GUSTIIIII

 


AAAAAAAAAAAAAAAAAA jadi hari ini akhirnya episode terakhir dari The Penthouse Season 2 tayang juga! Btw di episode sebelumnya, penonton pasti beranggapan bahwa Oh Yeon Hee mati bunuh diri dengan cara lompat ke Sungai Han, kan? Tapi ternyata prediksi itu salah besar, gengs!

Oh Yeon Hee akhirnya menebus kesalahannya dengan cara menyerahkan diri kepada polisi atas kematian yang menimpa Min Seol A. Dengan pengakuannya tersebut, kasus Min Seol A yang telah ditutup beberapa tahun lalu kini kembali dibuka. Hal ini menyebabkan polisi juga menahan empat penghuni Hera Palace lainnya yang ikut terlibat dalam kasus tersebut.

Baik Joo Dan Tae, Cheon Seo Jin, Ha Yoon Cheol, Oh Yeon Hee, Kang Ma Ri, Lee Kyu Jin dan Go Sang Ah, ditahan bersama-sama atas kasus tersebut. Mereka bahkan berada dalam ruang sidang yang sama. Tapi, emang dasar kelakukan warga Hera Palace yang udah gak waras, mereka bukannya mengakui kesalahan masing-masing, tapi mereka malah bikin keributan di acara persidangan.


Kocak banget gak sih liat mereka barengan pake seragam tahanan?



Kang Ma Ri dan Go Sang Ah dijatuhi hukuman 1 tahun 6 bulan penjara atas tuduhan penodaan mayat, perusakan bukti dan pelanggaran UU perumahan.

Cheon Seo Jin dijatuhi hukuman 7 tahun penjara atas penculikan Min Seol A, pemenjaraan palsu, perusakan bukti, dan penodaan mayat.

Ha Yoon Cheol dihukum 2 tahun penjara dengan tuduhan penodaan mayat, perusakan bukti, dan penyimpanan buronan.

Lee Kyu Jin dijatuhi hukuman sebanyak 2 tahun penjara atas perusakan bukti dan penodaan mayat, masuk tanpa izin, juga pelanggaran terhadap UU perumahan.

Dan Joo Dan Tae dijatuhi hukuman seumur hidup atas tindakannya terhadap pelanggaran UU Perumahan, pelanggaran keputusan penegakan UU Pendaftaran Real Estat, penawaran suap, penculikan Min Seol A, pemenjaraan palsu, penodaan mayat, mencemari mayat, masuk tanpa izin (ke rumah yang dulu Min Seol A tempatin), perusakan bukti, membakar gedung tempat tinggal Min Seol A, percobaan pembunuhan terhadap Bae Ro Na, dan pembunuhan terhadap Na Ae Gyeo. Buset gak tuh, banyak banget wkwkwkwkwk.

Oh Yeon Hee sendiri, pelaku pembunuhan terhadap Min Seol A hanya dijatuhi hukuman penjara sebanyak 3 tahun! Ini karena Shim Su Ryeon telah memaafkan Oh Yeon Hee. Jadi semasa hidupnya, Min Seol A yang belum tahu bahwa dia masih punya seorang ibu, mengandalkan Oh Yeon Hee sebagai orang satu-satunya yang peduli dengan dia. Dan Oh Yeon Hee secara tidak sengaja malah membunuh Min Seol A karena berada di dalam pengaruh alkohol. Atas tindakan Oh Yeon Hee yang menyerahkan diri dan mengakui kesalahan itulah, membuat Shim Su Ryeon berusaha untuk meyakinkan hakim agar hukuman Oh Yeon Hee dapat dikurangi. Akhirnya, Oh Yeon Hee hanya mendekam di penjara selama 3 tahun. Tapi... ini kok gw merasa agak tidak adil ya huhu. Cheon Seo Jin aja 7 tahun, lho. Tapi Yeon Hee yang mengambil hak kehidupan seseorang malah dihukum 3 tahunan doang.

Anak-anak dari penghuni Hera Palace tentunya jadi terpecah lagi, dong. Ibaratkan kemarin musuh dan hari ini jadi teman, Joo Seok Hoon dan Joo Seok Kyung berbalik membela Bae Ro Na. Yoo Jenny dan Lee Min Hyuk yang kehilangan orang tua mereka karena harus mendekam di penjara, malah balik membenci Bae Ro Na. Mereka gak ada sadar-sadarnya astagaaa.

Dan Ha Eun Byeol yang mempunyai depresi parah, ternyata malah dibawa kabur sama pengasuhnya sendiri wkwkwk. Btw, ini pengasuhnya kayaknya sama-sama memiliki gangguan mental deh. Soalnya dia tuh seneng kalau Eun Byeol benci sama ibunya. Mungkin di masa lalu, si pengasuh ini kehilangan anaknya kali ya, makanya dia jadi sayang berlebihan ke Eun Byeol.

Dannnn setelah sidang tersebut selesai, Shim Su Ryeon kembali tinggal di Penthouse, apartemen mewah di lantai 100 Istana Hera karena uang serta kepemilikan rumah tersebut telah beralih menjadi miliknya. Ia juga kembali bekerja di toko furniture yang dahulu pernah ia jalankan.

Tadinya setelah ini, gw kira kisah cinta Logan Lee dan Shim Su Ryeon akan berjalan mulus, gengs. Tapi teryata ENGGAK. Para penghuni Hera Palace memang ditahan, tapi ternyata masih ada aja yang berpihak kepada Joo Dan Tae. Suami Kang Ma Ri yang selama ini ternyata tinggal di penjara, kembali dibebaskan. Juga, petugas kepolisian memberikan informasi tentang kepulangan Logan Lee dari Amerika Serikat.

Di sini, Logan Lee pulang bareng salah satu pria yang belum diketahui gais. Gatau gw lupa apa gimana, tapi kayaknya dia pemain baru. Tadinya Logan Lee pulang buat sekalian ngelamar Shim Su Ryeon. Dia udah nyiapin cincin mahal juga hiksrot, emang dasar orang kaya.

TAPIIIIII, pas mereka ketemu di halaman parkiran gedung furniture milik Shim Su Ryeon, tiba-tiba aja mobil Logan meledak AAAAAAAAAAA NANGIS BANGET GUE TOLONGGGGGGG. JADI PRIA YANG TADINYA BARENGAN SAMA LOGAN, DIA IZIN KELUAR DULU DAN NYIMPEN TAS NYA DI DALAM MOBIL. TERNYATA, DI DALAM TAS TERSEBUT ADA BOM GENGS. TERUS ADA KAKEK-KAKEK LEWAT YANG NYIMPEN KAYAK BARANG-BARANG GITU DI SAMPING MOBIL LOGAN.

POKOKNYA MARAH BANGET GUEEEEEEE, GAK RELA KALAU LOGAN LEE HARUS MATI ASTAGAAA. SHIM SU RYEON SAMA LOGAN BAHKAN BELUM SEMPET NGABISIN WAKTU BAHAGIA BERSAMA, TAPI KENAPA???? WHY WHY WHYYYY?

Ini asli sih penulisnya bener-bener gak bisa ditebak banget :’(

Btw, drama Penthouse ini bakal ada season ke 3 nya pada bulan juni 2021 nanti. Sampai bulan itu tiba, nasib Logan Lee masih belum diketahui. Apakah ia benar-benar mati dan gak akan muncul lagi, atau akan ada plot twist lainnya? Tapi gw berharap besar bahwa Logan Lee akan selamat dan bisa hidup bahagia bareng Shim Su Ryeon. They deserve better tau gak sih:’(

Cuman kayaknya bisa jadi itu sebuah hukuman juga buat Shim Su Ryeon, karena bagaimana pun, dendam yang dibalas dengan dendam tidak akan pernah menemui akhir.

Pokoknya, sebagai BuLog Shipper alias Bunda Suryeon dan Logan Lee shipper, wkwk, gw marah banget, nangis banget, kenapa kisah cinta mereka harus setragis iniiiiii. Kehalang sama genre sih. Jadi bener-bener gak sabar buat tahu kelanjutan ceritanya di Penthouse Season 3 bulan juni nanti!


Jumat, 02 April 2021

REVIEW WOLF CREEK 2 : FILM HOROR YANG DIANGKAT DARI KISAH NYATA

 


Hai, my blog! It’s been a long time! Wkwk. Aku bingung mau ngepost apa di sini, karena sekarang udah jarang banget bikin cerpen. Karena pandemi covid-19 yang belum selesai juga, akhirnya terpaksa diem terus di rumah dan ngabisin waktu buat nonton :D iya gais, gw se-nolep dan se-ansos itu :p

Tapi kata orang, semua pasti bakal ada waktunya. Cuman gw bertanya-tanya, kapan ‘waktu’ yang dimaksud itu bakalan tiba?

Anyway, jadi aku sempet nonton ulang beberapa film lama belakangan ini. Selain Harry Potter sama The Maze Runner yang selalu aku puter ulang, aku juga nonton salah satu film horor besutan Australia yang berjudul WOLF CREEK 2 yang dirilis pada tahun 2013.

Film yang ditulis Greg McLean & Aaron Sterns, serta disutradarai oleh Greg McLean ini menceritakan kisah para backpacker atau para turis asing yang berpetualang di tanah Australia, kemudian dibunuh secara sadis oleh psikopat yang memberi mereka tumpangan.

Jadi katanya, film ini diangkat dari sebuah kisah nyata yang menimpa salah satu turis asal Inggris bernama Paul Onions ketika dia melakukan petualangan di daerah pedalaman Australia. Pelaku pembunuhan yang bernama Ivan Milat ini biasanya mencari mangsa di sepanjang jalan antara Sidney dan Melbourne. Pola pembunuhannya adalah dengan menculik korban, lalu membunuhnya dengan sadis, salah satunya dengan cara memutilasi tubuh korban. Paul Onions sendiri, saat itu tengah melakukan perjalanan dan Ivan Milat menepi untuk memberikan tumpangan. Saat Onions melihat tali dan pistol di dalam mobil, ia menyadari bahwa ia dalam bahaya besar. Onions yang berhasil kabur dari kejahatan Ivan, secara tidak langsung membuat polisi berhasil mengungkap beberapa pembunuhan yang terjadi sebelumnya. Untuk info lengkapnya soal peristiwa ini, bisa kunjungi link di bawah:

https://www.dailynewsindonesia.com/news/mancanegara/akhir-hidup-si-pembunuh-backpacker


Untuk filmnya sendiri, Greg McLean benar-benar menyajikan sesuatu yang ‘kelam’. Sebagai permulaan, sutradara sekaligus penulis skenario film tersebut bahkan telah menunjukkan kematian dua orang polisi jalanan dengan cara yang begitu tragis. Dan siapa lagi pelakunya kalau bukan si psikopat itu? Di dalam film, pembunuh yang bernama Mick Taylor (John Jarratt) ini adalah seorang pemburu babi. Alasan kenapa dia membunuh kedua polisi tersebut adalah karena ia dituduh telah melewati batas kecepatan dalam berkendara, alias si Mick ini dituduh ngebut padahal mah enggak, gais. Kedua polisi ini sebenernya lagi gak ada kerjaan aja dan iseng buat nilang si Mick, tapi dari niat iseng itu malah berubah jadi malapetaka.

Pembunuhan kedua, terjadi ketika pasangan turis yang berasal dari Jerman melakukan petualangan mereka di Australia. Selama perjalanan, mereka mendapat tumpangan beberapa kali dan singgah di beberapa tempat untuk beristirahat. Tapi pada suatu hari, mereka gagal mendapatkan tumpangan dan berakhir dengan mendirikan tenda di sebuah taman nasional yang berada di tengah padang pasir. Pokoknya gitu, gw lupa nama tempatnya astaghfirullah :’( Yang jelas, mereka itu habis ngunjungin daerah kawah yang terkenal di Australia yang bernama ‘Wolf Creek’.

Nah, si Mick ini ternyata nemuin perkemahan mereka dan pura-pura ngisengin mereka dengan bilang kalau mereka tuh gak boleh ngediriin tenda di sini. Tapi ujungnya, pria tua itu pun malah membunuh turis laki-laki dengan cara menusuk punggungnya beberapa kali. Pacarnya histeris dong, waktu lihat si Mick bunuh cowoknya. Di sini juga sempet ada perlawanan dari si cewek, dan cowoknya sempet ngelawan juga. Tapi karena Mick badannya lebih gede dan lebih ‘berpengalaman’, ia pun berhasil menggorok kepala si cowok di depan ceweknya sendiri! Aduh asli gw lupa namanya dan males buka filmnya lagi wkwk. Tak sampai di situ, tubuh si cowok ini dimutilasi di bagian belakang bak mobilnya. Ceweknya sempat pingsan setelah dianiaya sama Mick, dan ketika dia sadar, akhirnya dia pun mencoba melarikan diri.

Dan di sinilah dia ketemu sama backpacker lain yang lagi berkendara. Cowok bernama Paul Hammersmith (Ryan Corr) ini, akhirnya membantu cewek tersebut dan memberikannya tumpangan. Namun niat baik Paul ternyata malah ikut membuatnya terseret ke dalam bahaya. Mick yang mengikuti mereka, berhasil menembakkan peluru ke mobil Paul. Tapi sayangnya, malah cewek yang diincar Mick itu yang kena. Ini merinding gw ngetiknya weh, serem banget ini si Mick emang pen gw tendang -3- Apalagi tim produksi bikin visual lukanya itu detail banget!

Tak sampai di situ, Paul masih berusaha untuk kabur dari kejaran Mick. Sempat terjadi kejar-kejaran lagi yang berakhir dengan jatuhnya mobil Paul ke dalam lembah/jurang. Mick yang pada dasarnya memang berjiwa psikopat, tentu tidak akan membiarkan mainannya lolos begitu saja.

Setelah lama berjalan melewati padang pasir di daerah yang tak ia kenali, Paul berhasil menemukan sebuah rumah. Ia ditolong oleh pasangan tua yang tinggal di sana. Tapi lagi-lagi, Mick menemukan rumah itu dan terjadilah pembunuhan lain. Kedua lansia yang berniat baik menolong Paul pun harus tertembak mati karena kelakuan Mick.

Paul sempat kabur, tapi akhirnya berhasil diculik ke markas pribadi Mick Taylor. Selama disekap, Paul berusaha untuk mengobrol dengan Mick agar fokus psikopat itu teralihkan. Paul juga sempat melakukan perlawanan dan hampir bisa kabur dari tempat mengerikan itu. Ternyata, di sana Mick telah banyak menumpuk korban penculikan dan pembunuhan sebelumnya.

Namun pada akhirnya, Paul terbangun di pinggir kota dengan hanya mengenakan pakaian dalam dan luka di seluruh tubuhnya. Ia ditemukan oleh polisi dan dideportasi ke negara asalnya di Inggris. Kalau gak salah, Paul juga sempat dituduh melakukan semua penculikan dan pembunuhan itu, lho. Tapi dia benar-benar kena serangan mental akibat kejadian mengerikan tersebut. Di dalam film, kasus Mick Taylor tidak pernah terungkap.

Sebenarnya film ini merupakan sekuel dari film sebelumnya yang berjudul sama. Tapi aku belum pernah nonton film yang pertama wkwk. Film yang kedua aja udah banyak adegan berdarah, apalagi film yang pertama. Bakal seserem apa ya, kayaknya?

I highly recommend this film, buat kamu yang emang hobi nonton horor apalagi yang banyak darah sama pembunuhannya. Tapi kalau kamu punya fobia pas liat cairan-cairan merah, mending jangan ditonton heem. Ini sadis. Tapi salut banget sama akting John Jarratt sama Ryan Corr di sini, bikin jantungan mulu. Terus tempat syuting mereka yang emang berlatar kawah dan padang pasir juga bikin film ini berhasil menunjukkan keindahan alam di Australia. Bener-bener cantik pokoknya!


Kamis, 01 April 2021

Telah Terbit! Buku Kumpulan Cerpen Horor THE BLACK GRUDGE oleh Annisa Febriyati Sari

 


THE BLACK GRUDGE (Kumpulan Cerita Horor dan Misteri)
Penulis : ANNISA FEBRIYATI SARI
Ukuran : 14 x 21 cm
ISBN : 978-623-319-431-0
Terbit : Februari 2021
Harga : Rp 82000
www.guepedia.com

Sinopsis :

Seorang siswi SMA ditemukan tewas bunuh diri.
Mia mengayunkan kruknya dengan cepat kala melihat kerumunan siswa di depan toilet wanita. Beberapa guru berdiri di sana dengan wajah cemas. Sesekali terdengar teriakan dari sana. Penasaran, Mia pun berusaha untuk bergabung dengan mereka. Dan saat ia berhasil menyelipkan kepalanya di antara siswa lain, kedua matanya langsung membulat. Tubuhnya terhuyung ke belakang membuat kruk miliknya terjatuh. Bersamaan dengan itu, dua orang polisi keluar dari toilet dengan membawa seseorang. Mayat Debi.
The Black Grudge, merupakan sebuah buku antologi sederhana yang terdiri dari sembilan cerita fiksi pilihan dengan mengusung tema horor dan misteri. Beragam cerita yang tersaji di dalam buku ini menyuguhkan emosi gelap setiap tokoh yang memiliki dendam atas kejadian di masa lalu. Dengan beragam tema seperti; pembalasan dendam, teror makhluk halus, serta pembunuhan berdarah, penulis berharap agar buku antologi sederhana ini dapat menyegarkan dahaga pembaca akan cerita horor yang identik dengan kematian.


www.guepedia.com
Email : guepedia@gmail.com
WA di 081287602508
Happy shopping & reading
Enjoy your day, guys


untuk pemesanan bisa langsung klik link di bawah ini yaa^^

GUEPEDIA
https://www.guepedia.com/Store/lihat_buku/MjA3Mzc=
TOKOPEDIA
https://tokopedia.com/guepedia/the-black-grudge-kumpulan-cerita-horor-dan-misteri
BUKALAPAK
https://www.bukalapak.com/p/hobi-koleksi/buku/novel/4bxtnhs-jual-the-black-grudge-kumpulan-cerita-horor-dan-misteri
GUEPEDIA STORE
https://guepediastore.com/products/5229507/the-black-grudge-(kumpulan-cerita-horor-dan-misteri)
FACEBOOK
https://www.facebook.com/photo/?fbid=2707978376179392 
INSTAGRAM
https://www.instagram.com/p/CLlMw_ZH6wX/


Telah Terbit! LAZUARDI PEMIKAT HATI oleh Annisa Febriyati Sari

 


Lazuardi Pemikat Hati ( Kumpulan Antologi Cerpen )
Penulis : ANNISA FEBRIYATI SARI
Ukuran : 14 x 21 cm
Terbit : Februari 2021
Harga : Rp 86000
www.guepedia.com

Sinopsis :

“Setelah kejadian itu, semuanya suram. Aku merasa bahwa hidupku hancur,” ungkap Mbah terisak, “Aku sempat marah kepada Tuhan, karena Dia tidak memberi kesempatan kepadaku untuk bercengkerama dengan gadis itu,”

“Lalu, apa yang terjadi dengan gadis itu setelah ditembak, Mbah?” tanya Le, yang hanyut dalam cerita Mbah.

“Dia..., tertembak di sini,” dengan jari telunjuk yang bergetar, Mbah menunjuk letak jantungnya, “Maka dari itu, dia tak bisa selamat. Sedangkan aku, tertembak di sini,” Mbah menunjuk lengan kanannya bagian atas. “Dan kau tahu, Le? Aku sangat mencintai selendang lazuardinya. Kala itu, selendangnya bersimbah darah karena luka tembakan. Tapi, pada detik-detik terakhirnya, ia sempat memberi amanat padaku agar aku menyimpan selendang itu. Tak ayal, aku mencucinya dan merawatnya setiap waktu, sebagai ungkapan rasa kasihku yang tak bisa aku curahkan padanya,”

Terdiri dari 14 karya fiksi, Lazuardi Pemikat Hati merupakan kumpulan karya Annisa Febriyati Sari yang ditulis selama tahun 2015. Kumpulan cerita pendek ini mengusung berbagai tema: kisah cinta dengan kepercayaan yang berbeda, perjuangan cinta yang terhalang oleh masa perang, lika-liku kisah cinta semasa sekolah, serta dilema dan kesedihan yang dialami oleh setiap tokoh dalam menentukan jalan hidupnya.

www.guepedia.com
Email : guepedia@gmail.com
WA di 081287602508
Happy shopping & reading
Enjoy your day, guys

untuk pemesanan boleh langsung klik salah satu link di bawah ini yaa^^

GUEPEDIA
https://www.guepedia.com/Store/lihat_buku/MjA2MjE=
TOKOPEDIA
https://tokopedia.com/guepedia/lazuardi-pemikat-hati-kumpulan-antologi-cerpen
BUKALAPAK
https://www.bukalapak.com/p/hobi-koleksi/buku/sastra/4ayc0a7-jual-lazuardi-pemikat-hati-kumpulan-antologi-cerpen
GUEPEDIA STORE
https://guepediastore.com/products/5122968/lazuardi-pemikat-hati-(-kumpulan-antologi-cerpen-)
FACEBOOK
https://web.facebook.com/photo/?fbid=2699497100360853 
INSTAGRAM
https://www.instagram.com/p/CLEUsCtnUNL/


 
©Suzanne Woolcott sw3740 Tema diseñado por: compartidisimo