Jumat, 02 April 2021

REVIEW WOLF CREEK 2 : FILM HOROR YANG DIANGKAT DARI KISAH NYATA

 


Hai, my blog! It’s been a long time! Wkwk. Aku bingung mau ngepost apa di sini, karena sekarang udah jarang banget bikin cerpen. Karena pandemi covid-19 yang belum selesai juga, akhirnya terpaksa diem terus di rumah dan ngabisin waktu buat nonton :D iya gais, gw se-nolep dan se-ansos itu :p

Tapi kata orang, semua pasti bakal ada waktunya. Cuman gw bertanya-tanya, kapan ‘waktu’ yang dimaksud itu bakalan tiba?

Anyway, jadi aku sempet nonton ulang beberapa film lama belakangan ini. Selain Harry Potter sama The Maze Runner yang selalu aku puter ulang, aku juga nonton salah satu film horor besutan Australia yang berjudul WOLF CREEK 2 yang dirilis pada tahun 2013.

Film yang ditulis Greg McLean & Aaron Sterns, serta disutradarai oleh Greg McLean ini menceritakan kisah para backpacker atau para turis asing yang berpetualang di tanah Australia, kemudian dibunuh secara sadis oleh psikopat yang memberi mereka tumpangan.

Jadi katanya, film ini diangkat dari sebuah kisah nyata yang menimpa salah satu turis asal Inggris bernama Paul Onions ketika dia melakukan petualangan di daerah pedalaman Australia. Pelaku pembunuhan yang bernama Ivan Milat ini biasanya mencari mangsa di sepanjang jalan antara Sidney dan Melbourne. Pola pembunuhannya adalah dengan menculik korban, lalu membunuhnya dengan sadis, salah satunya dengan cara memutilasi tubuh korban. Paul Onions sendiri, saat itu tengah melakukan perjalanan dan Ivan Milat menepi untuk memberikan tumpangan. Saat Onions melihat tali dan pistol di dalam mobil, ia menyadari bahwa ia dalam bahaya besar. Onions yang berhasil kabur dari kejahatan Ivan, secara tidak langsung membuat polisi berhasil mengungkap beberapa pembunuhan yang terjadi sebelumnya. Untuk info lengkapnya soal peristiwa ini, bisa kunjungi link di bawah:

https://www.dailynewsindonesia.com/news/mancanegara/akhir-hidup-si-pembunuh-backpacker


Untuk filmnya sendiri, Greg McLean benar-benar menyajikan sesuatu yang ‘kelam’. Sebagai permulaan, sutradara sekaligus penulis skenario film tersebut bahkan telah menunjukkan kematian dua orang polisi jalanan dengan cara yang begitu tragis. Dan siapa lagi pelakunya kalau bukan si psikopat itu? Di dalam film, pembunuh yang bernama Mick Taylor (John Jarratt) ini adalah seorang pemburu babi. Alasan kenapa dia membunuh kedua polisi tersebut adalah karena ia dituduh telah melewati batas kecepatan dalam berkendara, alias si Mick ini dituduh ngebut padahal mah enggak, gais. Kedua polisi ini sebenernya lagi gak ada kerjaan aja dan iseng buat nilang si Mick, tapi dari niat iseng itu malah berubah jadi malapetaka.

Pembunuhan kedua, terjadi ketika pasangan turis yang berasal dari Jerman melakukan petualangan mereka di Australia. Selama perjalanan, mereka mendapat tumpangan beberapa kali dan singgah di beberapa tempat untuk beristirahat. Tapi pada suatu hari, mereka gagal mendapatkan tumpangan dan berakhir dengan mendirikan tenda di sebuah taman nasional yang berada di tengah padang pasir. Pokoknya gitu, gw lupa nama tempatnya astaghfirullah :’( Yang jelas, mereka itu habis ngunjungin daerah kawah yang terkenal di Australia yang bernama ‘Wolf Creek’.

Nah, si Mick ini ternyata nemuin perkemahan mereka dan pura-pura ngisengin mereka dengan bilang kalau mereka tuh gak boleh ngediriin tenda di sini. Tapi ujungnya, pria tua itu pun malah membunuh turis laki-laki dengan cara menusuk punggungnya beberapa kali. Pacarnya histeris dong, waktu lihat si Mick bunuh cowoknya. Di sini juga sempet ada perlawanan dari si cewek, dan cowoknya sempet ngelawan juga. Tapi karena Mick badannya lebih gede dan lebih ‘berpengalaman’, ia pun berhasil menggorok kepala si cowok di depan ceweknya sendiri! Aduh asli gw lupa namanya dan males buka filmnya lagi wkwk. Tak sampai di situ, tubuh si cowok ini dimutilasi di bagian belakang bak mobilnya. Ceweknya sempat pingsan setelah dianiaya sama Mick, dan ketika dia sadar, akhirnya dia pun mencoba melarikan diri.

Dan di sinilah dia ketemu sama backpacker lain yang lagi berkendara. Cowok bernama Paul Hammersmith (Ryan Corr) ini, akhirnya membantu cewek tersebut dan memberikannya tumpangan. Namun niat baik Paul ternyata malah ikut membuatnya terseret ke dalam bahaya. Mick yang mengikuti mereka, berhasil menembakkan peluru ke mobil Paul. Tapi sayangnya, malah cewek yang diincar Mick itu yang kena. Ini merinding gw ngetiknya weh, serem banget ini si Mick emang pen gw tendang -3- Apalagi tim produksi bikin visual lukanya itu detail banget!

Tak sampai di situ, Paul masih berusaha untuk kabur dari kejaran Mick. Sempat terjadi kejar-kejaran lagi yang berakhir dengan jatuhnya mobil Paul ke dalam lembah/jurang. Mick yang pada dasarnya memang berjiwa psikopat, tentu tidak akan membiarkan mainannya lolos begitu saja.

Setelah lama berjalan melewati padang pasir di daerah yang tak ia kenali, Paul berhasil menemukan sebuah rumah. Ia ditolong oleh pasangan tua yang tinggal di sana. Tapi lagi-lagi, Mick menemukan rumah itu dan terjadilah pembunuhan lain. Kedua lansia yang berniat baik menolong Paul pun harus tertembak mati karena kelakuan Mick.

Paul sempat kabur, tapi akhirnya berhasil diculik ke markas pribadi Mick Taylor. Selama disekap, Paul berusaha untuk mengobrol dengan Mick agar fokus psikopat itu teralihkan. Paul juga sempat melakukan perlawanan dan hampir bisa kabur dari tempat mengerikan itu. Ternyata, di sana Mick telah banyak menumpuk korban penculikan dan pembunuhan sebelumnya.

Namun pada akhirnya, Paul terbangun di pinggir kota dengan hanya mengenakan pakaian dalam dan luka di seluruh tubuhnya. Ia ditemukan oleh polisi dan dideportasi ke negara asalnya di Inggris. Kalau gak salah, Paul juga sempat dituduh melakukan semua penculikan dan pembunuhan itu, lho. Tapi dia benar-benar kena serangan mental akibat kejadian mengerikan tersebut. Di dalam film, kasus Mick Taylor tidak pernah terungkap.

Sebenarnya film ini merupakan sekuel dari film sebelumnya yang berjudul sama. Tapi aku belum pernah nonton film yang pertama wkwk. Film yang kedua aja udah banyak adegan berdarah, apalagi film yang pertama. Bakal seserem apa ya, kayaknya?

I highly recommend this film, buat kamu yang emang hobi nonton horor apalagi yang banyak darah sama pembunuhannya. Tapi kalau kamu punya fobia pas liat cairan-cairan merah, mending jangan ditonton heem. Ini sadis. Tapi salut banget sama akting John Jarratt sama Ryan Corr di sini, bikin jantungan mulu. Terus tempat syuting mereka yang emang berlatar kawah dan padang pasir juga bikin film ini berhasil menunjukkan keindahan alam di Australia. Bener-bener cantik pokoknya!


0 komentar:

Posting Komentar

 
©Suzanne Woolcott sw3740 Tema diseñado por: compartidisimo