Selasa, 19 Oktober 2021

Review Film ALIVE (2020)

 


Film yang bercerita tentang zombie memang mengambil tempat tersendiri di hati masyarakat. Berbagai jenis zombie, dari mulai yang cantik, yang banyak humornya, sampai yang paling menyeramkan sekali pun, pasti dapat diterima oleh masyarakat dengan baik; khususnya untuk para penggemar film horor.

Alive sendiri merupakan salah satu film besutan Korea Selatan yang digarap oleh Cho Il-hyung.  Diperankan oleh Park Shin-hye dan Yoo Ah In, film ini berkisah tentang seorang gamer dan seorang perempuan yang terjebak di apartemen di tengah virus yang menginfeksi masyarakat.

Gejala serangan virus tersebut diawali dengan mata kemerahan dan mengeluarkan darah. Lama kelamaan, orang yang terinfeksi akan kehilangan kendali dan berubah menjadi zombie.

Oh Joon-woo yang tinggal sendirian di rumah, terpaksa harus bertahan hidup di tengah kekacauan ini. Dia menghemat air dan makanan, mendokumentasikan pengalamannya dalam bentuk video, serta menunggu atau memikirkan cara bagaimana agar dia bisa terhubung dengan internet.

Di tengah keputusasaan itu, Joon-woo dipertemukan dengan Kim Yu-bin, seorang gadis yang tinggal di seberang gedung apartemennya.

Karena merasa tidak aman tinggal sendirian, dan merasa hanya tinggal mereka berdua yang tersisa di kota itu, Joon-woo dan Yu-bin berinisiatif untuk bertemu. Mereka melewati ratusan zombie untuk bernaung di tempat yang sama.

Secara keseluruhan, film ini cukup menyenangkan untuk ditonton. Akting Park Shin-hye juga gak perlu ditanya lagi. Selain itu, ada beberapa scene yang berhasil membangkitkan rasa humor. Sayangnya, di sini tidak dijelaskan lebih detail bagaimana orang-orang itu bisa berubah menjadi zombie.

Kayak seharusnya, virusnya berasal dari apa, atau proses awalnya gimana, bakal lebih greget kalau itu semua dijelaskan. Tapi memang di film ini, produsernya lebih fokus menceritakan bagaimana para penyintas itu bertahan hidup. Dan ... menurutku sound zombienya terlalu berisik banget. Mungkin itu salah satu hal yang ditonjolkan di film ini ya. Karena keributan si zombienya ini berhasil bikin gak nyaman wkwkwk.

Btw, enaknya nonton film apa lagi ya?

House of Secrets : The Burari Deaths (2021)

 


Beberapa hari yang lalu ketika aku lagi scrolling timeline Twitter, ada sebuah thread yang viral dan itu berhasil menarik perhatian aku.

Setelah dilihat, ternyata pemilik akun itu menceritakan sebuah film dokumenter terbaru besutan netflix yang berjudul “House of Secrets: The Burari Deaths”.

Banyak cuitan teman-teman Twitter tentang film tersebut. Ada yang beropini, ada yang ngedumel, ada pula yang diskusi. Karena penasaran, akhirnya aku memutuskan untuk nonton ini juga.

Terdiri dari tiga episode, film dokumenter ini menceritakan sebuah kasus yang terjadi di New Delhi, India. Di mana, kasus ini merenggut seluruh nyawa keluarga yang berjumlah 11 orang.

Bayangin aja tuh, sebelas orang mati dalam satu malam. Pertanyaannya, did they suiciede? Or did they killed by someone?

Di episode awal, aku gak punya clue sama sekali ini kasus bakal mengarah ke mana. Salah satu tetangga terdekat bilang kalau dia pertama kali nemuin, tapi pintu keluarga Burari itu ga dikunci. Aduh gimana ya bahasanya. Pokoknya, si tetangga ini ngecek ke dalam rumah keluarga Burari dan boom! Dia menemukan satu keluarga dalam keadaan tergantung. Kecuali sang nenek, dia terbaring di sisi lain kamar.

Aku tuh jarang banget, bahkan mungkin ga pernah lagi nonton film dokumenter setelah dulu nonton Paranormal Activity. Tapi House of Secrets ini kasusnya bener-bener gila, guys. Aku pas nonton sampe gak bisa berkomentar apa-apa. Saking aneh dan bingungnya, dan kayak ... “KOK BISA GITULOH?”

Buat temen-temen yang struggling, yang lagi berada dalam kondisi sulit, aku saranin jangan nonton ini deh. Karena ini lumayan berimpact banget buat mental :”

Nah awalnya aku percaya kan ketika mereka “katanya” melakukan hal tersebut demi ritual. Karena setauku, India itu agak kentel ya sama kepercayaan leluhur mereka. Terus bagaimanapun, sebagai seorang yang beragama, I do believe in something magical and supernatural. Tapi semakin ke sini, berbagai pihak baik itu dari kepolisian, wartawan, tim forensik, kerabat, tetangga, semuanya memberikan penjelasan yang membawa kasus ini ke bawah titik terang.

Satu anggota keluarga yang bernama Lalit, disimpulkan sebagai akar dari semua kejadian ini. Dengan kesaksian dari sahabatnya, serta bukti buku diari yang ditulis dari tahun 2007 hingga 2018 sebelum kematian terjadi, para penyelidik menyimpulkan hal tersebut kepada Lalit.

Di sini, para pihak yang melakukan investigasi tersebut ingin menawarkan apa yang mereka temukan kepada masyarakat, dan teori-teori yang memungkinkan “kenapa sebelas orang ini bisa kehilangan nyawa”. Pada saat itu, banyak penduduk yang tidak ingin menerima opini tersebut. Tapi menurut aku, teori-teori yang mereka tawarkan lebih masuk akal. Psikosis yang mungkin terjadi pada Lalit ini bisa sangat-sangat berbahaya. Sayangnya, mungkin masyarakat terlalu mengaitkannya dengan hal mistis. Apalagi, media-media India pada saat itu lebih mengejar sensasi beritanya daripada keakuratan fakta.

Kenapa aku setuju dengan teori yang diberitahukan oleh para pihak yang diwawancara? Jujur aku gak terlalu paham masalah gangguan mental dan sejenisnya. But I know psikosis. Aku tahu istilah imajinasi, ilusi, dan halusinasi. Ibaratkan, ketika aku stres atau drop aja banyak hal yang tiba-tiba aku pikirin dan terkadang pikiran itu seolah menjelma menjadi bisikan. Apalagi jika itu psikosis?

Nah gimana jadinya kalau seorang penderita psikosis, gak pernah konsul ke psikiater sama sekali, dan lama-lama gangguan yang ditimbulkan semakin parah?

That’s why, if something bothering your mind, at least please talk to someone or consult a doctor. Jangan ngerasa malu, jangan ngerasa dianggap gila, karena kesehatan mental kita itu benar-benar penting, guys.

Terakhir, aku cuma berharap bahwa anggota keluarga Burari ini bakal dapet tempat yang lebih indah, dan keadilan yang lebih baik di alam sana. God Bless~


Minggu, 03 Oktober 2021

Review Film: LOVE and MONSTERS (2020)


Film Love and Monsters ini, mengisahkan tentang seorang remaja bernama Joel Dawson yang telah hidup bersembunyi di bungker karena dunianya telah diambil alih oleh hewan yang bermutasi menjadi monster. (kincir.com)

Diperankan oleh Dylan O’Brien, film sukses menarik perhatian para penggemar, apalagi yang sebelumnya udah nonton Teen Wolf sama The Maze Runner.

Seperti dari judulnya sendiri, kisah ini tak jauh dari kata cinta sama monster. Yang mana, Joel Dawson nekat untuk berpetualang di permukaan atau daratan, demi menemui kekasih lamanya yang bernama Ami.

Di tengah perjalanan, Joel bertemu seekor anjing bernama Boy, monster-monster mutasi dari serangga dan hewan lainnya, juga seorang pria tua dan gadis kecil. Berlandaskan perasaan cinta yang masih tersisa, Joel rela mempertaruhkan nyawa untuk melawan monster-monster yang ia temui demi menemui mantannya, Ami.

Jadi ... film ini tuh konfliknya kayak simpel banget dan ada humornya. Dari segi visualisasi monster, semuanya keren. Tapi kalau misalkan kejadian di dunia nyata, ya bayangin aja betapa seremnya ratusan atau bahkan jutaan insecta berubah jadi monster? Kalau aku, mana bisa bertahan di dunia kayak gitu wkwkwk.

Selain itu, alasan Joel pengen nemuin Ami tuh kayak aduh sepele banget. Cuman ya karena film ini genrenya ada humornya juga, hal itu jadi bikin menghibur.

Ada satu scene yang indah banget di film ini, yaitu ketika Joel dan anjingnya, Boy, bertemu salah satu robot Mav1s di hotel. Itu visualisasi langit malamnya indah banget deh, kayak di dunia fantasi, kalian harus nonton!

Last, aku lebih suka kemistri yang terbentuk antara Joel sama Boy daripada Joel sama Ami. Wkwkwk, I’m sorry Ami :(

 

 
©Suzanne Woolcott sw3740 Tema diseñado por: compartidisimo