Jumat, 31 Desember 2021

Review: EXTREME JOB (2019)


Jujurly, aku menyesal kenapa baru tahu film ini di penghujung tahun 2021.

Secara ini film rilisan tahun 2019 dan dapat penghargaan dan gue ngga tau! *cry*


Extrem Job ini menceritakan tentang: 

sebuah tim detektif narkotika menyamar di restoran ayam goreng untuk mengintai geng kejahatan terorganisir. Tapi hal-hal berubah tak terduga ketika resep ayam para detektif tiba-tiba mengubah restoran kumuh menjadi restoran terpopuler di kota. (Cr.google)



Mengusung genre crime-komedi, film ini berhasil bikin ketawa dari awal sampai akhir.   Dimulai dari Detektif Jang dan Chief Go yang bergelantungan di depan jendela, sampai eksekusi penangkapan para pengedar narkotik, semuanya dikemas menggunakan humor yang epik.


Jika harus ngasih rating, film ini dapet 10/10 sih.


Scenes favorit adalah saat para detektif beralih profesi mengelola restoran ayam. Di sini mereka bener-bener solid. Kecuali satu orang yaitu tokoh Young-ho yang merasa kalau kegiatan mereka itu udah melenceng jauh dari tujuan.


Buat kalian yang ngabisin malam tahun baru sendiri, mending nonton film ini deh. Selamat tertawa!✨

Review: The Silent Sea (2021)

 


Waw, gak nyangka besok kita sudah memasuki tahun 2022 yeorobun!

Di penghujung tahun 2021 ini, Netflix kembali memanjakan pemirsa dengan series-nya yang keren banget.

Yap, siapa yang gak tahu drama terbaru "The Silent Sea"?


Berjumlah sebanyak delapan episode, series yang diperankan oleh Gong Yoo dan Bae Doona ini berhasil mendapat tempat di hati penonton, lho.


Series ini mengisahkan tentang semakin berkurangnya pasokan air di bumi. Karena alasan itu, para astronot diberi misi untuk mengambil sampel ke Pangkalan Balhae yang berada di bulan. Sayangnya, pesawat mereka mengalami kerusakan dan mereka banyak menemukan kejanggalan saat berada di Pangkalan Balhae. 


Rating 9/10. 


Jujur, pertama kali lihat iklannya aku langsung nungguin series ini rilis. Soalnya aku bingung banget kehabisan tontonan dan memang The Silent Sea ini membayar semuanya. Worth it sekali.


Mungkin banyak yang bilang ceritanya biasa aja atau plot nya ketebak. Tapi menurutku pribadi, ceritanya bagus dan tokoh utamanya kuat. Apalagi efek-efek yang mereka pake di sini. Pokoknya seru deh.


Memang pas di episode awal-awal, alurnya kayak slow burn. Agak lambat, tapi tetap bikin penasaran. Semakin ke sini, konflik dan intensitasnya semakin meningkat menurutku.


Pengkhianatan dan kecelakaan tidak bisa dihindari saat Dokter Song dkk berada di Pangkalan Balhae. Satu persatu misteri terkuak. Di sini seolah diuji banget kesabaran mereka.


Teknologi yang digunakan juga canggih banget. Gak habis pikir wkwkwk. Apakah beberapa puluh tahun ke depan teknologi bumi bisa kayak gitu juga?


Pokoknya, I highly recommend it. Kalian harus nonton karena ini seru bangettt.


Last, sampai sekarang masih penasaran banget itu manusia nyiptain Pangkalan Balhae gimana dah? TT


Senin, 08 November 2021

Review : Girl From Nowhere

 


Khob khun ka~

Para penggemar series Thailand pasti udah gak asing dong sama drama “Girl From Nowhere” ini. Apalagi kalau kamu memang penggemar genre horor, salah satu series Thai ini gak akan luput dari list tontonan kamu.

Dibintangi oleh Chicha Amatayakul, series netflix ini sukses dengan jalan cerita dan tokoh utamanya yang bernama Nanno. Setelah sukses dengan season 1, Girl Frow Nowhere kembali lagi bersama season 2 yang lebih mengerikan.

Setiap episode memiliki jalan cerita yang berbeda-beda. Namun tokoh Nanno ini datang untuk membalas dendam. Kalau diibaratkan, Nanno ini bak perwujudan karma bagi orang yang melakukan kejahatan.

Untuk season pertama cukup menegangkan dan penuh plot twist, akting Chicha juga keren banget di sini. Apalagi ketawa khas-nya, pasti terngiang terus di telinga penonton.

Yang mau aku bahas di sini adalah season 2. Yang manaaa, di season dua ini alur ceritanya lebih kejam dan mengganggu. Bisa dibilang sih, banyak adegan menjijikan.

Episode satu aja udah disuguhi sama keanehan pria yang bisa mengandung. Sedikit spoiler, banyak scene yang ditampilkan lumayan eksplisit yang bisa menyebabkan perasaan kita terganggu. Kayak adegan muntah yang gak disensor, adegan berdarah-darah, dan lain-lain.

Selain itu, sebagian episode dari series Girl From Nowhere ini ternyata diangkat dari kisah nyata. Rata-rata terinspirasi dari kasus yang menimpa para siswa di Thailand.

Kalian inget kan kalau di season 2 ada episode yang judulnya “Minnie and The Four Bodies”? Nah ini tuh katanya terinspirasi dari salah satu kasus remaja di Thailand. Minnie and The Four Bodies ini menceritakan seorang remaja kaya raya yang mengalami kecelakaan mobil dan menyebabkan teman-temannya meninggal karena tertabrak. Di series korbannya ada empat, gengs. Kalau aslinya, kasus ini tuh korbannya ada sembilan orang. Bayangin betapa gemparnya warga Thailand pada saat itu.

Lalu, ada satu episode yang paling aku gak suka di season 2, yaitu episode “Sotus”. Ini tuh menceritakan tentang sistem ospek bagi siswa baru yang amat-amat kejam. Mulai dari pelecehan secara verbal sama fisik tuh ada. Pokoknya, disgusting banget. Miris banget sistem ospek zaman dulu :’(

Nah, yang membedakan season 1 dan 2 ini adalah, kalau di season pertama Nanno hanya membalaskan dendam sendirian, di season 2 ini ada sosok Yuri, gadis yang sama-sama membalaskan dendam tapi dengan cara yang lebih kejam.

Yuri juga menganggap bahwa Nanno sudah tidak mampu menjalankan tugasnya dengan baik, makanya Yuri nyari partner in crime baru. Tapi kalau Girl From Nowhere season 3 rilis tanpa kehadiran Nanno, kayaknya bakal gak lengkap banget gak sih?

Overall, ini menjadi salah satu serial Thai favorit aku, dan semoga aja Girl From Nowhere berencana untuk ngeluarin season 3 nya!^^


Selasa, 19 Oktober 2021

Review Film ALIVE (2020)

 


Film yang bercerita tentang zombie memang mengambil tempat tersendiri di hati masyarakat. Berbagai jenis zombie, dari mulai yang cantik, yang banyak humornya, sampai yang paling menyeramkan sekali pun, pasti dapat diterima oleh masyarakat dengan baik; khususnya untuk para penggemar film horor.

Alive sendiri merupakan salah satu film besutan Korea Selatan yang digarap oleh Cho Il-hyung.  Diperankan oleh Park Shin-hye dan Yoo Ah In, film ini berkisah tentang seorang gamer dan seorang perempuan yang terjebak di apartemen di tengah virus yang menginfeksi masyarakat.

Gejala serangan virus tersebut diawali dengan mata kemerahan dan mengeluarkan darah. Lama kelamaan, orang yang terinfeksi akan kehilangan kendali dan berubah menjadi zombie.

Oh Joon-woo yang tinggal sendirian di rumah, terpaksa harus bertahan hidup di tengah kekacauan ini. Dia menghemat air dan makanan, mendokumentasikan pengalamannya dalam bentuk video, serta menunggu atau memikirkan cara bagaimana agar dia bisa terhubung dengan internet.

Di tengah keputusasaan itu, Joon-woo dipertemukan dengan Kim Yu-bin, seorang gadis yang tinggal di seberang gedung apartemennya.

Karena merasa tidak aman tinggal sendirian, dan merasa hanya tinggal mereka berdua yang tersisa di kota itu, Joon-woo dan Yu-bin berinisiatif untuk bertemu. Mereka melewati ratusan zombie untuk bernaung di tempat yang sama.

Secara keseluruhan, film ini cukup menyenangkan untuk ditonton. Akting Park Shin-hye juga gak perlu ditanya lagi. Selain itu, ada beberapa scene yang berhasil membangkitkan rasa humor. Sayangnya, di sini tidak dijelaskan lebih detail bagaimana orang-orang itu bisa berubah menjadi zombie.

Kayak seharusnya, virusnya berasal dari apa, atau proses awalnya gimana, bakal lebih greget kalau itu semua dijelaskan. Tapi memang di film ini, produsernya lebih fokus menceritakan bagaimana para penyintas itu bertahan hidup. Dan ... menurutku sound zombienya terlalu berisik banget. Mungkin itu salah satu hal yang ditonjolkan di film ini ya. Karena keributan si zombienya ini berhasil bikin gak nyaman wkwkwk.

Btw, enaknya nonton film apa lagi ya?

House of Secrets : The Burari Deaths (2021)

 


Beberapa hari yang lalu ketika aku lagi scrolling timeline Twitter, ada sebuah thread yang viral dan itu berhasil menarik perhatian aku.

Setelah dilihat, ternyata pemilik akun itu menceritakan sebuah film dokumenter terbaru besutan netflix yang berjudul “House of Secrets: The Burari Deaths”.

Banyak cuitan teman-teman Twitter tentang film tersebut. Ada yang beropini, ada yang ngedumel, ada pula yang diskusi. Karena penasaran, akhirnya aku memutuskan untuk nonton ini juga.

Terdiri dari tiga episode, film dokumenter ini menceritakan sebuah kasus yang terjadi di New Delhi, India. Di mana, kasus ini merenggut seluruh nyawa keluarga yang berjumlah 11 orang.

Bayangin aja tuh, sebelas orang mati dalam satu malam. Pertanyaannya, did they suiciede? Or did they killed by someone?

Di episode awal, aku gak punya clue sama sekali ini kasus bakal mengarah ke mana. Salah satu tetangga terdekat bilang kalau dia pertama kali nemuin, tapi pintu keluarga Burari itu ga dikunci. Aduh gimana ya bahasanya. Pokoknya, si tetangga ini ngecek ke dalam rumah keluarga Burari dan boom! Dia menemukan satu keluarga dalam keadaan tergantung. Kecuali sang nenek, dia terbaring di sisi lain kamar.

Aku tuh jarang banget, bahkan mungkin ga pernah lagi nonton film dokumenter setelah dulu nonton Paranormal Activity. Tapi House of Secrets ini kasusnya bener-bener gila, guys. Aku pas nonton sampe gak bisa berkomentar apa-apa. Saking aneh dan bingungnya, dan kayak ... “KOK BISA GITULOH?”

Buat temen-temen yang struggling, yang lagi berada dalam kondisi sulit, aku saranin jangan nonton ini deh. Karena ini lumayan berimpact banget buat mental :”

Nah awalnya aku percaya kan ketika mereka “katanya” melakukan hal tersebut demi ritual. Karena setauku, India itu agak kentel ya sama kepercayaan leluhur mereka. Terus bagaimanapun, sebagai seorang yang beragama, I do believe in something magical and supernatural. Tapi semakin ke sini, berbagai pihak baik itu dari kepolisian, wartawan, tim forensik, kerabat, tetangga, semuanya memberikan penjelasan yang membawa kasus ini ke bawah titik terang.

Satu anggota keluarga yang bernama Lalit, disimpulkan sebagai akar dari semua kejadian ini. Dengan kesaksian dari sahabatnya, serta bukti buku diari yang ditulis dari tahun 2007 hingga 2018 sebelum kematian terjadi, para penyelidik menyimpulkan hal tersebut kepada Lalit.

Di sini, para pihak yang melakukan investigasi tersebut ingin menawarkan apa yang mereka temukan kepada masyarakat, dan teori-teori yang memungkinkan “kenapa sebelas orang ini bisa kehilangan nyawa”. Pada saat itu, banyak penduduk yang tidak ingin menerima opini tersebut. Tapi menurut aku, teori-teori yang mereka tawarkan lebih masuk akal. Psikosis yang mungkin terjadi pada Lalit ini bisa sangat-sangat berbahaya. Sayangnya, mungkin masyarakat terlalu mengaitkannya dengan hal mistis. Apalagi, media-media India pada saat itu lebih mengejar sensasi beritanya daripada keakuratan fakta.

Kenapa aku setuju dengan teori yang diberitahukan oleh para pihak yang diwawancara? Jujur aku gak terlalu paham masalah gangguan mental dan sejenisnya. But I know psikosis. Aku tahu istilah imajinasi, ilusi, dan halusinasi. Ibaratkan, ketika aku stres atau drop aja banyak hal yang tiba-tiba aku pikirin dan terkadang pikiran itu seolah menjelma menjadi bisikan. Apalagi jika itu psikosis?

Nah gimana jadinya kalau seorang penderita psikosis, gak pernah konsul ke psikiater sama sekali, dan lama-lama gangguan yang ditimbulkan semakin parah?

That’s why, if something bothering your mind, at least please talk to someone or consult a doctor. Jangan ngerasa malu, jangan ngerasa dianggap gila, karena kesehatan mental kita itu benar-benar penting, guys.

Terakhir, aku cuma berharap bahwa anggota keluarga Burari ini bakal dapet tempat yang lebih indah, dan keadilan yang lebih baik di alam sana. God Bless~


Minggu, 03 Oktober 2021

Review Film: LOVE and MONSTERS (2020)


Film Love and Monsters ini, mengisahkan tentang seorang remaja bernama Joel Dawson yang telah hidup bersembunyi di bungker karena dunianya telah diambil alih oleh hewan yang bermutasi menjadi monster. (kincir.com)

Diperankan oleh Dylan O’Brien, film sukses menarik perhatian para penggemar, apalagi yang sebelumnya udah nonton Teen Wolf sama The Maze Runner.

Seperti dari judulnya sendiri, kisah ini tak jauh dari kata cinta sama monster. Yang mana, Joel Dawson nekat untuk berpetualang di permukaan atau daratan, demi menemui kekasih lamanya yang bernama Ami.

Di tengah perjalanan, Joel bertemu seekor anjing bernama Boy, monster-monster mutasi dari serangga dan hewan lainnya, juga seorang pria tua dan gadis kecil. Berlandaskan perasaan cinta yang masih tersisa, Joel rela mempertaruhkan nyawa untuk melawan monster-monster yang ia temui demi menemui mantannya, Ami.

Jadi ... film ini tuh konfliknya kayak simpel banget dan ada humornya. Dari segi visualisasi monster, semuanya keren. Tapi kalau misalkan kejadian di dunia nyata, ya bayangin aja betapa seremnya ratusan atau bahkan jutaan insecta berubah jadi monster? Kalau aku, mana bisa bertahan di dunia kayak gitu wkwkwk.

Selain itu, alasan Joel pengen nemuin Ami tuh kayak aduh sepele banget. Cuman ya karena film ini genrenya ada humornya juga, hal itu jadi bikin menghibur.

Ada satu scene yang indah banget di film ini, yaitu ketika Joel dan anjingnya, Boy, bertemu salah satu robot Mav1s di hotel. Itu visualisasi langit malamnya indah banget deh, kayak di dunia fantasi, kalian harus nonton!

Last, aku lebih suka kemistri yang terbentuk antara Joel sama Boy daripada Joel sama Ami. Wkwkwk, I’m sorry Ami :(

 

Jumat, 24 September 2021

SQUID GAME : Permainan Anak-anak yang Merenggut Nyawa! (Review)


Ini dia salah satu serial netflix terbaru yang berhasil mencuri perhatian. Squid Game, dari judulnya aja udah aneh dan bikin penasaran, kan? Ditulis serta disutradarai oleh Hwang Dong-hyuk, series ini sukses menjadi pembicaraan di kalangan netizen. Pasalnya, drama ini banyak sekali menyajikan adegan kekerasan yang berdarah-darah, dan berhasil mengalahkan rekor drama thriller ‘Sweet Home’.

Mengisahkan tentang ratusan orang dewasa yang terlilit utang besar, sebuah kelompok misterius menawari mereka untuk berpartisipasi bermain game, dengan hadiah uang sebesar 45,6 miliar won untuk pemenang. Seong Gi-Hun (Lee Jung-Jae), yang memiliki kesulitan dalam mencari uang, terpaksa berpartisipasi ke dalam game tersebut. Tak disangka, dia malah dipertemukan dengan sahabat masa kecilnya, Cho Sang-Woo (Park Hae Soo) di area permainan. Selain itu, Seong GI-Hun dipertemukan kembali dengan gadis yang mencopet uangnya dari hasil kemenangan taruhan pacuan kuda.

Dengan total 456 peserta, permainan tradisional anak-anak Korea Selatan yang harusnya dimainkan penuh suka cita, malah berakhir dengan melayangnya ratusan nyawa.

So... let's see my opinion~

Pertama, drama ini bakal masuk ke dalam list favorit, karena Squid Game ini menyajikan adegan-adegan yang brutal dan it’s very satisfying. Kedua, apakah aku berniat untuk nonton ulang dalam jangka waktu dekat? I don’t think so, karena selama nonton ini, memang ada beberapa adegan atau dialog karakter yang mengandung humor. Tapi, adegan yang disturbing-nya juga banyak menurutku. Secara mental, itu sedikit mengganggu sih sebenernya. Adegan brutal dan mengerikannya memang banyak, tapi buat aku, itu kayak memang harus ada di drama ini dan jadi poin utama. Justru, beberapa adegan kecil-lah yang menimbulkan perasaan jijik dan tidak nyaman buat aku sebagai penonton. Apalagi pas adegan making up itu, serius deh gak berekspektasi sampai ke situ. Mood gue bener bener anjlok habis liat adegan si gangster ama ahjumma-ahjumma rambut keriting.

Nonton drama ini tuh, kayak pas aku nonton Vagabond sama Sweet Home. Alias, rela begadang demi tau endingnya kayak gimana. Dan ... di sini aku mau cerita gimana tanggapan aku setelah nonton Squid Game ini.

Menurutku, di sini karakter Seong Gi-Hun itu labil, munafik, dan emosian, hehe. Gi-Hun tuh lebih mementingkan harga diri dibanding buat berpikir realistik. Padahal kalau dia nerima uang dari suami baru istrinya, mungkin ibunya bisa dirawat dulu dan persentase keselamatan hidup ibunya bakal lebih tinggi. Lalu, Gi-Hun ini tipe-tipe yang gak bisa move on sama masa lalu. Segala hal dia kenang dan ceritain ke orang lain, yang menurutku itu agak ngeselin. Seperti bagaimana Gi-Hun selalu membesar-besarkan nama Sang-Woo karena dia lulusan SNU, padahal yang lulusan SNU juga manusia dan bisa bikin salah. Di titik ini, aku nggak terlalu suka sama sifat Gi-Hun. Mungkin bagi sebagian orang, Gi-Hun keliatan polos, tapi bagiku enggak. Dia tipe orang yang harus dikasih pengertian biar bisa liat segala sesuatu dari berbagai sudut pandang.

Lalu, aku baru nyadar di episode kelima kalau pemeran Cho Sang-Woo ternyata sama dengan pemeran utama di drama Prison Playbook. Karakter yang dimainin Park Hae Soo bener-bener beda di sini. Gak ada tampang bloonnya sama sekali T~T Keren banget diaaa.

Di sini aku juga suka banget sama karakter Kang Sae-Byeok. Apalagi interaksi dia sama salah satu karakter cewek imut. Sayangnya, ya begitu guys. Wkwkwk. 

Kemudian... ini yang paling nyebelin sih. Karakter seorang polisi bernama Joon-Ho (Wi Ha-Joon), berusaha untuk memata-matai tempat game dilaksanakan. Sekalian dia juga berniat untuk mencari kakaknya yang hilang. Aku kira, Joon-Ho ini bakal punya hubungan penting sama Seong Gi-Hun, tapi ternyata enggak kawan-kawan. Yang bikin aku kesel adalah, perjuangan Joon-Ho berakhir sia-sia. Kayak apa ya, aksi Joon-Ho ini berhasil jadi sorotan di dalam cerita, tapi ... he’s got nothing in the end bruh. It really drives me crazy! Bayangin kalau semisal lu capek-capek ngelakuin observasi atau penelitian terus tiba-tiba perjuangan lu sia-sia? Itu nyebelin banget asli! Menurutku ya, kalau misalkan penulis membuat karakter Joon-Ho jadi beraliansi dengan sekelompok bertopeng ini, gue yakin itu bakal lebih memuaskan dan menimbulkan pro-kontra, wkwkwk. Maksudnya, coba bayangkan kalau Joon-Ho yang berakhir jadi si topeng item. Atau coba bayangkan kalau Joon-Ho jadi tim marketing yang ngegantiin Gong Yoo? Itu bakal lebih menyenangkan buat ditonton loh :) Btw, aku jadi suka sama Wi Ha Joon setelah nonton ini, padahal pas dia main di drama 18 Again, karakternya ngeselin banget.

Terakhir, aku gak akan bosen buat ngomongin sifat karakternya Seong Gi Hun. Karena, Gi-Hun itu pendiriannya labil. Butuh waktu lama untuk mengambil keputusan. Dan keputusan yang dia ambil di akhir menurutku gak terlalu bijaksana. Di dunia yang kejam, seharusnya dia bisa lebih realistis, menurutku.

Buat aku, game favorit di drama ini adalah game yang pertama. Karena di sana bonekanya lucu banget deh serius. Game yang unfav-nya, tentu aja game sebelum permainan final. Itu bikin sport jantung, gue gak sukaaaaa. Selain itu, pertama kali aku nonton ini langsung keinget sama anime yang judulnya Tenkuu Shinpan (High-Rise Invasion). Kenapa? Karena di Tenkuu Shinpan juga pada pake topeng.

Kalau kalian, apa game favorit kalian di drama ini?

Bonus:



Jumat, 17 September 2021

Review Film : LUCA (2021)

 


I was just feel bad after watching Nanno, so I decided to watch some animation movie called “LUCA”. Film produksi Disney dan Pixar ini berhasil menarik perhatian aku beberapa hari terakhir, tapi karena aku mau beresin episode Nanno dulu, jadinya yaa begitu wkwk.

LUCA, mengisahkan tentang monster laut yang menghabiskan musim panasnya di dunia manusia. Dibintangi oleh Jack Dylan Grazer dan Jacob Tremblay, film ini menceritakan petualangan Luca Paguro dan Alberto Scorfano di kota tepi laut Riviera, Italia.

Berawal dari penemuan Luca tentang barang-barang aneh di dasar lautan, Luca akhirnya dipertemukan dengan Alberto yang ternyata sudah berkali-kali menjelajah ke dunia selain laut. Alberto ini punya tempat persembunyian di daratan, yang mana koleksi  barang-barang manusianya dia umpetin di sana.

Berusaha meyakinkan Luca, Alberto akhirnya membawa Luca ke permukaan dan mereka berubah menjadi manusia. Selama mereka kering dan tak terkena air, mereka tidak akan pernah berubah menjadi monster laut kembali.

Suatu waktu, Luca menaruh minat yang begitu besar ketika melihat sebuah poster bergambar Vespa. Dengan alasan vespa yang bisa dipakai mengelilingi dunia, kedua anak ini akhirnya memutuskan untuk berenang dan berpetualang ke dunia manusia di sisi lain pulau hanya demi mendapatkan sebuah vespa sungguhan.

Di tengah perjalanannya, Luca dan Alberto bertemu dengan anak gadis bernama Giulia Marcovaldo dan musuhnya Ercole. Bersamaan dengan datangnya perlombaan Postorosso Cup, Luca dan Alberto secara tidak sengaja bergabung dengan Giulia sebagai tim untuk memenangkan hadiah perlombaan, yang mana hadiah itu akan mereka belikan vespa.

Dan ... film ini bener-bener naikin mood. Humornya lucu banget. Visualisasi keindahan lautannya juga dapet banget. Apalagi jalan cerita yang kompleks, konfliknya tipis-tipis tapi berhasil bikin greget. Awalnya aku kira si Luca ini duyung. Ternyata bukan, guys. Dia punya tangan dan kaki, dan punya ekor buat berenang. Kalau diibaratkan mungkin kayak buaya, ya.

Terus ada satu kutipan yang favorit banget dari Alberto. Singkatnya, kalau di kepala kamu banyak pikiran dan ketakutan atau overthinking bla bla bla, then just say, “Silencio Bruno”. Aku gatau artinya apaan, tapi mereka kocak banget pas bilang kutipan itu :3

Lalu, ada satu konflik di mana aku mendadak kesel sama Luca untuk beberapa menit. Karena berteman dengan Giulia, Luca yang penuh dengan rasa penasaran secara tidak langsung jadi lebih dekat dengan Giulia. Di sisi lain, Alberto yang latar belakangnya gapunya siapa-siapa, berakhir merasa ditinggalkan. Jadi ada kecemburuan sosial, guys. Apalagi pas Alberto ketahuan sama penduduk bahwa dia adalah jelmaan monster laut, ego Luca di sini bikin kesel banget serius.

Don’t call me a kid because I watch this kind of movie. But seriously guys, sometimes you need to refresh your mind by watching cute and funny animated movies. So, I highly recommend this!

 


Jumat, 10 September 2021

Review Film : MIDSOMMAR (2019)


I don’t know how to start this. But if you find this post and you’re not yet 21 years old, please close again.

Jadi, ini adalah film horor rilisan tahun 2019 yang disutradarai oleh Ari Aster. Diperankan oleh Florence Pugh, Jack Reynor, William Jackson Harper, Vilhelm Blomgren, dan Will Poulter, film ini pernah dinobatkan sebagai film horor paling seram pada tahun tersebut.

Bercerita tentang Dani, seorang gadis yang baru kehilangan keluarganya serta memiliki gangguan kecemasan, dia memutuskan untuk ikut menuju festival musim panas di Sweden yang disebutkan oleh kekasihnya, Christian. Pelle, yang notabene berasal dari daerah tersebut, tentu bersemangat untuk menunjukkan kultur di tempat kelahirannya kepada teman-temannya yang berasal dari Amerika. Bersama dengan Josh dan Mark, Pelle akhirnya membawa Christian dan Dani untuk pergi ke sana.  Namun, keanehan terjadi dalam kultur tersebut seiring berjalannya waktu. Para penduduk di sana melakukan sebuah ritual, di mana dua penduduk tertua harus menerjunkan diri dari tebing. Saat ada seseorang dari luar yang memprotes aktivitas tersebut dan berniat pergi, mereka tiba-tiba saja menghilang.

So ... THIS IS THE CRAZIEST MOVIE I’VE EVER SEEN! Biasanya film horor itu selalu berhubungan sama sesuatu yang gaib atau tentang setan, ya. Tapi di MIDSOMMAR ini, kamu gak akan menemukan satu pun hantu atau sound effect yang bakal bikin deg-degan. Karena film ini lebih nyerangnya ke psikologis (menurutku), jadi aku bakal spoiler setiap adegan yang berpotensi menimbulkan rasa gak nyaman, baik itu on scene atau deleted scene, jadi kamu bisa berpikir ulang buat nonton film ini.

Film dimulai dengan senandung-senandung gitu guys, terus beralih ke dering telepon di mana pemiliknya tertidur. Ternyata, Dani (Florence Pugh), khawatir kepada saudara perempuannya dan orangtuanya karena mereka tidak mengangkat telepon Dani sama sekali. Di sini, aku menyimpulkan bahwa Dani ini kayaknya punya gangguan kecemasan, ya. Dia juga nelpon pacarnya, Christian (Jack Reynor), secara berkali-kali, di mana itu bikin Christian keganggu. Mark (Will Poulter), selaku sahabat Christian, terus-terusan ngomporin kalau Chris seharusnya nyari cewek lain  aja. Tapi ternyata, kejadian nahas menimpa keluarga Dani sehingga Christian lagi-lagi harus bertahan.

Dari yang aku lihat, hubungan Dani sama Christian ini udah toxic banget. Tapi mereka berusaha bertahan dan ikut ke festival musim panas di kampung halamannya Pelle. Singkat cerita, mereka akhirnya berangkat ke Swedia.

Pemandangan di sana hijau banget, asri banget, jadi kayaknya cocok buat Dani yang baru aja kehilangan keluarganya. Mereka nyampe di sana ketemu sama Ingemar, Terri, sama Simon yang berasal dari London. Dan ... yang ga habis pikirnya adalah mereka langsung ngonsumsi sesuatu, itu aku gatau apaan tapi mungkin sejenis barang yang bisa menimbulkan halusinasi, sedangkan Dani sendiri minum racikan jamur dari Ingemar.

Adegan di mana gengnya Christian yang duduk di bukit dalam keadaan ‘nge-fly’ ini agak kocak ya. Terus di sini Dani juga mengalami hal yang sama, bahkan dia bisa ngelihat rumput tumbuh di tangannya.

Next, ada adegan di mana dua penduduk paling tua di sana terjun dari tebing dalam rangka memenuhi adat ritual. Sebelumnya, Ingemar atau Pelle ya aku lupa, jadi dia itu ngejelasin bahwa dari umur sekian sampai sekian harus tidur di dalam bangunan yang sama, dan dia ngejelasin sampai rentang umur 72 tahun. Lalu ada yang nanya, “habis umur 72 tahun terus ngapain?”. Nah si Ingemar atau Pelle ini (seriusan gue lupa yang mana), bikin kayak gerakan jempol nyayat leher gituloh. Awalnya, penjelasan ini tuh dianggap bercandaan. Tapi ternyata beneran guys. Dua penduduk tertua terjun dari tebing. Sayangnya, salah satu dari mereka masih hidup, dia cuma patah kakinya doang. Tapi penduduk lain di sana, memukul kepala orang tua itu hingga hancur. Jadi dalam keyakinan mereka, di umur 72 tahun itu kematian adalah sebuah apa ya ... kayak anugerah gituloh. Menurutku scene ini gak nyeremin, gak menakutkan sama sekali, tapi seriusan bikin mual.

Oh iya, sebelumnya ada adegan di mana pas mereka diajak melihat-lihat tempat tersebut, ada sebuah gambar dari kain, di mana itu disgusting banget sih. Jadi di gambar itu menjelaskan bagaimana seorang perempuan jatuh cinta, dan berusaha menarik perhatin laki-laki yang dicintai dengan melakukan ritual seperti memasukkan sesuatu ke dalam minuman, dan memotong p*bic hair untuk dikemudian dicampur ke dalam makanan, dan nanti kalau dimakan sama laki-laki itu, laki-laki tersebut bakal balik jatuh cinta.

Terri sama Simon menghilang pertama kali, karena mereka heboh banget pas liat adegan terjun dari tebing itu. Tapi penduduk di sana bilangnya, Simon sama Terri udah dianterin ke stasiun kereta buat pulang.

Lalu, Mark di sini berperan sebagai orang yang nyebelin ya. Dia kan gak ikut menyaksikan ritual sebelumnya, jadi suatu hari si Mark ini kencing di sebuah pohon kering yang tumbang, di mana ... pohon itu diyakini sebagai sesuatu milik leluhur yang suci/sakral oleh penduduk tersebut. Soalnya nih, jasad dua orang tua yang abis terjun tadi tuh dibakar dan abunya ditebar disitu gituloh. Secara gak langsung, Mark ini sudah melakukan penghinaan. Ketika waktu makan tiba, Mark ini diajak sama salah satu penduduk cewek bernama Inga ke suatu tempat. Tapi habis itu dia gak muncul lagi.

Terus nih, aku juga nyari-nyari di youtube kan abis nonton film ini tuh. Ternyata ada adegan pengorbanan anak juga, tapi aku gatau yang mana. Film ini emang banyak banget adegan yang dipotongnya.

Maja, salah satu penduduk cewek juga, dia tertarik sama Christian dan naro kayu yang dipahat huruf-huruf Rune di bawah ranjangnya Chris. Ini mungkin kalo di sunda, semacam kayak ilmu pelet lagi ya wkwk. Dalam aksinya menggoda Chris, Maja juga menambahkan darah menstruasinya ke dalam minuman Chris, dan p*bic hair ke pie yang dimakan Chris. Ini ... seriously, sangat merendahkan wanita menurut gue. Kayak ... kalau lu jatuh cinta kenapa kudu begituuuu? Harusnya pedekate dulu, baru ungkapin, itu baru bener wkwk. Tapi karena memang itu katanya udah tradisi, jadi mungkin dianggap mulia kali ya. Tapi beneran deh, ini ngeganggu banget.

Selanjutnya, aku mau cerita tentang Josh. Josh ini niat ke festival tuh buat nyusun Tesis, terus Christian tiba-tiba juga pengen nyusun kan, jadi mereka kayak rebutan gitu tapi ujung-ujungnya barengan juga. Josh ini awalnya ngewawancara salah satu tetua tentang Kitab Radr yang digunakan oleh penduduk sana. Di dalamnya kayak ada huruf-huruf Rune, sama gambar-gambar abstrak. Penasaran, Josh nanya dong Kitab Radr itu dibuat sama siapa. Ternyata, seorang anak penyandang disabilitas yang membuatnya (jadi dia ini dianggap sebagai peramal, tulisan atau gambar-gambar dia nantinya bakal diterjemahin sama penduduk). Karena Josh ini bebal, malem-malem dia dateng lagi ke gedung tempat kitab itu disimpan, dan berusaha mengambil foto. Tapi, seseorang tiba-tiba masuk, terus kepala Josh dipukul. Dalam penglihatannya, Josh kira yang masuk itu Mark. Ternyata bukan, yeorobun. Setelah ngelihat penjelasan di YT, katanya Mark ini wajahnya dikulitin dan dipake sama orang yang ketemu Josh. Setelah itu, Josh juga menghilang.

Sisa dua orang nih, Dani sama Christian. Jadi di festival ini tuh ada juga ritual pemilihan Ratu Mei. Setiap perempuan muda di sana harus menari secara terus-menerus. Terakhir yang bertahan, dia akan dinobatkan sebagai ratu. Dani didandani seperti perempuan di sana, memakai baju putih, rambutnya dihiasin bunga-bunga. Sedangkan Christian diajak ngobrol sama tetua mengenai si Maja ini. Katanya, secara astrologi Christian sama Maja ini cocok dan boleh kawin. Bah, gue sebel sih sama opini kek ginian. Pasalnya status Chris itu masih jadi pacarnya Dani loh. Tapi lo seenak jidat main serobot.

Dani bergabung dalam festival menari, dan yang mengejutkan, dia menang dan dinobatkan sebagai Ratu Mei. Sedangkan Christian dikasih minuman yang berhasil bikin dia teler. Sebelumnya, Dani emang udah curiga karena Christian karena ngelirik Maja terus (ini gatau apakah Chris kena efek peletnya Maja, atau emang Chris udah gatel dari awal). Tapi ... abis acara itu kan mereka makan siang tuh. Tempatnya Dani duduk, dedaunannya gerak-gerak guys. Jadi mungkin ada unsur sihir juga di sini. Pas Christian teler juga, tetua di sampingnya kayak tepuk tangan dalam sekali ketukan gitu dan dunianya Chris kayak makin muter-muter.

Singkatnya, Dani harus berkeliling buat memberikan keberuntungan di tanah mereka. Kayak mengunjungi ladang dan tetek bengek lainnya. Sementara Christian, dia didandani, terus dikasih uap yang bikin dia makin teler, dan setelahnya, dia dibawa ke ruangan yang penuh sama wanita tanpa busana, and ofc, Maja it self. Seriusan, ini bener-bener disturbing banget. Adegan nananina ini juga dicut karena memang ditampilkan secara eksplisit dan seriusan, gue gak bakal bosen buat nyebut ini sebagai adegan paling paling paling disturbing. Apalagi ketika para wanita lainnya, menggemakan suara desahan Maja. Lu lagi paduan suara apa gimana dah? Tapi nih, si Chris ini emang kayak dibawah guna-guna gitu gengs. Setelah selesai, dia langsung melarikan diri dari sana. Dia kayak ketarik kembali ke kenyataan. Dalam pelariannya, dia nemuin kaki yang ditanam di ladang (yang perkiraan aku mungkin ini kakinya Josh), terus pas Chris sembunyi di kandang ayam, dia nemuin tubuhnya Simon digantung. Dan ... punggungnya Simon itu kayak dibelah, tulang rusuknya digantung, dan gue masih bisa liat paru-parunya gerak dong! Chris ketahuan sembunyi di sana kemudian dipukul sampai pingsan, ketika dia bangun lagi, dia udah gabisa gerak sama ngomong, alias lumpuh. Di sini aku makin yakin bahwa memang penduduk sana memiliki kaitan sama sihir juga.

Dani ini sebelumnya kan ngelihat Chris melakukan hubungan intim dengan Maja, otomatis Dani ngerasa sakit hati banget dong. Dia nangis, dan ... penduduk perempuan yang lain ikut menggemakan tangisan Dani. Dalam adegan ini, aku baru ngerasain apa yang mau disampein oleh penulis. Istilahnya, “ketika lu sedih, kita juga sedih, udah gapapa, lu kuat dan masih ada kita di sini”. Ini adalah scene yang menurutku indah ya. Sama scene pas Dani ikut nari-nari itu, dia bener-bener kayak bebas dan nemuin jati dirinya. Itu indah banget!

Di ending, jadi pada ritual ini tuh harus ada 9 pengorbanan, dan ... temen-temennya Dani terpilih. Jadi, mereka yang udah menghilang tuh diambil lagi tubuhnya buat dimasukin ke dalam bangunan piramida, di mana nantinya mereka akan dibakar. Chris-nya juga dikorbanin, dan sukarelawan dari penduduk adalah Ingemar dan Ulf (mereka hidup, dan berkorban untuk dibakar loh. Benaran gila kan). Chris yang gak bisa ngapa-ngapain, dimasukin ke dalam tubuh beruang. Seriously guys, beruang! Di awal film kan ditampilin seekor beruang dalem kandang gitu, ternyata beruangnya dibunuh, perutnya dibelah dan dikeluarin isinya, sebagai gantinya, Chris dimasukin ke dalam tubuh beruang. Katanya scene ini juga dicut guys, yang aslinya lebih eksplisit lagi, tapi yang aku liat adalah ketika Chris udah masuk aja. Frankly, wajah Chris di sini kocak weh. Gue sampe ketawa, kok bisa-bisanya manusia dimasukin ke situ. Beneran gak habis pikir. Filosofinya sih katanya ‘pemberani’, karena dia sudah memberikan calon bayi ke Maja. Tapi beneran deh. Ini gila wkwk.

Ketika dibakar, para penduduk kan menggemakan teriakan kesakitannya Ulf sama Ingemar, Dani awalnya cemberut terus, tapi di ujungnya, dia tersenyum. Nah loh kenapa tuh? Ada yang beranggapan bahwa Dani seneng udah nemuin keluarga baru. Aku sendiri beranggapan bahwa, mental Dani tuh emang udah bener-bener kacau di awal. Belum lagi kehilangan keluarga, terus dia nyaksiin hal-hal gila di desa tersebut, ditambah lagi perihal cowoknya. Mungkin sebelumnya dia mendapat perlakuan tidak mengenakan dari Christian, selain itu, bisa aja karena Dani terlanjur sakit hati karena Chris mengkhianatinya lewat Maja. Kayak aksi balas dendam kali ya. Tapi yaaaa, seriusan deh. Aku berharap banget Maja juga ikut dibakar. Ngeselin abisnya. Tapi tetua di sana mungkin sangat menghargai Maja.

Last, film ini gak nyeremin sama sekali. Gak menakutkan sama sekali. Tapi berhasil menumbuhkan perasaan tidak nyaman dan jijik. Setidaknya itu yang aku rasain. Awalnya pas nonton ini, rasanya bener-bener gak menyenangkan dan bikin mual, tapi itu semua terobati ketika melihat adegan Dani nari-nari gitu. Indah banget pokoknya, cewek-ceweknya pada cantik karena pake bunga. Apa film ini recommended? Kalau kamu punya masalah serius sama rasa jijik atau apa pun itu, i will say ... NO.

Jumat, 03 September 2021

Review Drama Korea : NEVERTHELESS


Nevertheless merupakan salah satu serial netflix yang diangkat dari webtoon dengan judul serupa. Dibintangi oleh Song Kang dan Han Seo Hee, drama ini berhasil mengambil perhatian masyarakat, baik dari segi pro dan kontra.

Bercerita tentang seorang mahasiswi jurusan seni bernama Yu Na-bi (Han Seo Hee), yang dipertemukan dengan mahasiswa junior bernama Park Jae-eon (Song Kang), kisah cinta yang begitu rumit akhirnya menimpa mereka berdua. Yu Na-bi yang patah hati karena pacarnya, merasakan kembali sebuah kehangatan ketika bertemu dengan Park Jae-eon. Meski tersebar rumor bahwa Park Jae-eon adalah playboy yang suka mempermainkan wanita, tapi ketertarikan Yu Na-bi membuat gadis itu akhirnya berakhir menjalin hubungan tanpa status dengan Park Jae-eon.

Jadi ... meskipun  banyak yang kontra sama drama ini, entah kenapa aku suka. Memang dari alur, kisah cinta drama ini tuh lebih menolerir kaum minoritas dan lebih bervariatif. Apalagi ini ratingnya 19+. Makanya wajar kalau drama ini banyak banget menuai kontroversi.

Alasan kenapa aku nonton drama ini, of course karena ada Song Kang. I have big crush on him since he casted for ‘Sweet Home’. Dan ternyata ketika nonton Nevertheless episode pertama, bukan hanya visual Han Seo Hee yang bikin amaze, tapi karena monolog karakter Yu Na-bi yang menurutku indah banget! Serius deh, aku kan kebanyakan nonton film horor/thriller, dan ketika disuguhin sama sesuatu yang puitis tuh rasanya adem banget. Rata-rata konflik setiap karakter tuh pasti tentang cinta dan tentang perjuangan mereka ketika ngerjain karya seni di fakultas. Tokoh-tokoh lain yang berhasil menarik perhatian di sini adalah karakternya Oh Bit Na. Dia ini tipe-tipe girl crush kayaknya. Dari rambut sampai ujung kaki, semuanya fashionable. Belum lagi, Oh Bit Na ini berhasil menghidupkan suasana ceria dalam drama sehingga bikin betah nonton.

Ada satu episode di mana aku nangis banget, padahal menurut orang lain adegannya gak sedih-sedih amat. Jadi, hubungan antara Yu Na-bi dan Park Jae-eon ini rumit banget, tarik ulur. Yu Na-bi yang ingin dicintai dan ingin kepastian, sedangkan Park Jae-eon tidak mau memiliki hubungan yang terikat. Namun suatu waktu, Park Jae-eon ngajak pacaran sedangkan Yu Na-bi saat itu lagi deket sama teman kecilnya yang bernama Yang Do-Hyeok. Scene itu bikin aku nangis banget karena, I just feel bad for Park Jae-eon. Dia udah ada niatan mau berubah, tapi Yu Na-bi terlanjur kecewa sama dia dan malah bersikap egois. Kalau diperhatiin, menurutku karakter Yu Na-bi tuh cuma mau kepastian dan mentingin perasaannya aja, tanpa mau melihat perhatian dan ketulusan kecil yang udah dilakuin Park Jae-eon buat dia. Makanya kenapa gue nangis pas Park Jae-eon ngerasa putus asa dan ngajak Yu Na-bi pacaran. Kayak ... girl, just give him more time! Bukannya aku kontra sama Yang Do-Hyeok, tapi sedari awal kemunculan Do-Hyeok, jujur dia lucu dan berhasil bikin Na-bi lebih bebas ketawa. Mereka cocok bareng-bareng, tapi, seiring berjalannya episode mulai kelihatan tuh gimana sikap asli Do-Hyeok, apalagi kalau ngelihat Park Jae-eon. Yang menurutku, Do-Hyeok ini agak-agak egois dan gampang cemburuan padahal belum jadi pacar. Itu sedikit nyebelin sih sebenernya :)

Overall, endingnya gak bakal bikin kamu sakit hati. Banyak yang kritik keputusan Yu Na-bi di akhir cerita karena balik lagi ke pelukan Park Jae-eon. Tapi aku pro sama keputusan dia, soalnya kalau udah sayang sama seseorang tuh emang susah buat sayang ke orang lain. Selain itu, baik Park Jae-eon maupun Yu Na-bi, menurutku mereka gak pernah benar-benar ngobrolin hubungan dan perasaan mereka dengan cara yang sesungguhnya. Alias, masing-masing sibuk sama pendapat orang lain dan persepsi diri sendiri dibandingkan dengan ‘berdiskusi’ antar pasangan. Kayak ... lu seharusnya jangan tsundere gitulooooh ngomong aja kan biar gampang wkwk. Makanya meskipun mereka sempet break, aku seneng banget mereka bareng-bareng lagi di ending karena ... apa pun yang terjadi antara lu sama seseorang, lu gabakal tahu hubungan itu akan seperti apa kalau lu gak mencoba. Meskipun sakit, lu harus jalanin karena mungkin ada peluang lain yang membuat hubungan itu bisa menjadi lebih baik setelah mengalami kegagalan yang pertama. Kesempatan selalu ada bagi orang-orang yang mau memperbaiki diri ya, kan~

Jadi buat yang pengen nonton sesuatu yang manis, greget, dan ngeselin, boleh banget masukin Nevertheless ke daftar tontonan kamu! :)


Selasa, 24 Agustus 2021

Istri Teladan, Begini Ibu Negara Tunjukan Pengabdiannya

 

(tribunnews.com)

Kamis, 17 Agustus 2017 diperingati sebagai hari ulang tahun Republik Indonesia yang ke 72. Perbedaan suasana yang kontras begitu terlihat saat upacara penaikan bendera kemarin. Para tamu undangan dan masyarakat diminta untuk mengenakan pakaian daerah dalam menghadiri upacara tersebut. Begitu juga dengan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Presiden Jokowi yang didampingi oleh istrinya, Iriana Joko Widodo, terlihat menyita perhatian khalayak menjelang detik-detik dimulainya upacara bendera.

Presiden Jokowi yang mengenakan pakaian adat khas Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, terlihat bersiap-siap untuk beranjak ke podium upacara. Sebelum berangkat, istri beliau yang mengenakan pakaian adat tradisional Minang, yakni Iriana Joko Widodo terlihat begitu memerhartikan penampilan suaminya.

Ibu Negara yang mengenakan gaun berwarna merah dari Minang, Sumatera Barat itu terlihat berdiri untuk merapikan busana yang dikenakan oleh Jokowi. Tampak Iriana membenahi pakaian suaminya dan membetulkan kerahnya.

Seperti yang dilansir dari situs web bruniq.com, setelah memastikan pakaian yang dikenakan sang suami rapi, Iriana pun tersenyum seakan memberikan tanda kepada sang suami untuk segera menaiki podium.

Tentu saja hal tersebut berhasil menyita perhatian masyarakat maupun netizen yang menonton tayangan acara Pengibaran Bendera Merah Putih di gedung Istana Merdeka pada Kamis (17/08/2017) kemarin.

Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo pun bersama-sama melangkah untuk melaksanakan detik-detik Proklamasi Kemerdekaan Negara Republik Indonesia, setelah tak berselang lama nama mereka disebut untuk menghadiri lapangan upacara di mana Presiden Jokowi sendiri berperan sebagi inspektur upacara.

Pasangan Bapak dan Ibu Negara tersebut sebelumnya juga memang terkenal dengan kemesraan yang tunjukkan di depan masyarakat negara. Hal ini tentu saja dapat menjadi sebuah gambaran bagi warga Indonesia agar menjadi pasangan suami istri yang senantiasa harmonis dalam setiap keadaan.

Seperti yang dilansir dari Liputan6.com, pada Kamis (23/3/2017), pasangan Ibu dan Bapak Negara ini juga berhasil menarik antusias masyarakat karena keharmonisan mereka di depan kamera. Peristiwa manis ini terjadi di kawasan Lanud Halim Perdanakusuma saat hujan mengguyur kawasan tersebut. Pesawat Kepresidenan RJ-85 di area base ops pun sudah basah karena diguyur hujan.

Dari balik pintu ruang tunggu Suma 1 muncul Presiden Jokowi bersama istrinya Iriana Joko Widodo. Paspampres juga sudah bersiap mengantar pasangan tersebut menuju pesawat pribadi Presiden.

Sebuah payung merah yang sudah disiapkan pun terlihat dipegang oleh Presiden Joko Widodo. Di sampingnya berjalan Ibu Iriana seraya menggamit lengan suaminya. Pasangan tersebut terlihat serasi dengan mengenakan pakaian berwarna senada. Di mana Jokowi sendiri mengenakan celana berwarna biru dongker dengan kemeja putih ditambah balutan jaket bomber berwarna biru dongker. Sedangkan Iriana terlihat mengenakan kemeja putih sepaha dengan celana berwarna hitam, ditambah balutan syal berwarna biru dongker dengan motif totol-totol putih.

Keduanya berjalan beriringan sejauh ±200 meter menuju pesawat. Hujan terus mengguyur selama perjalanan. Jokowi pun terlihat memerhatikan langkah istrinya agar tak menginjak genangan air. Sesekali Jokowi memperlambat langkahnya agar payung yang dipegangnya tetap melindungi sang istri.

Danlanud  Halim Perdanakusuma Marsma Fadjar Prasetyo, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Mochammad Iriawan, dan Pangdam Jaya Mayjen TNI Jaswandi terlihat berbaris saat Presiden Jokowi dan Ibu Iriana tiba di depan tangga pesawat.

Jokowi dan Iriana pun menyalami satu per satu pejabat TNI dan Polri yang melepas keberangkatannya ke Batam, Kepulauan Riau.



📌Artikel ditulis pada 2017 dalam rangka latihan.

Ndeso! Masa Lalu Jokowi Terkuak

 


Setelah diperingatinya Hari Kemerdekaan Indonesia yang ke 72, masa lalu Presiden Jokowi terkuak di kalangan masyarakat.

Dilansir dari Tribunmanado.co.id, cerita masa lalu Jokowi ini bermula dari idenya mengenakan kostum tradisional daerah-daerah Indonesia yang dilakukan beliau bersama dengan para tamu undangan di Istana Merdeka pada Kamis lalu (17/8/2017).

Jokowi yang mengenakan pakaian adat khas Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan dan didampingi istrinya Iriana Joko Widodo yang mengenakan pakaian tradisional Minang, Sumatera Barat.

Acara HUT RI ke 72 yang banyak menarik minat masyarakat ini ternyata juga menarik seorang wanita untuk menceritakan masa lalu Jokowi.

Wanita yang membeberkan masa lalu pemimpin negara itu tak lain adalah Margaret Vivi, istri dari salah satu bos dealer Sun Motor yang terkenal.

Dalam akun istagramnya dia menulis, “Bapak Jokowi menggunakan pakaian daerah, mengingatkan saya awal saya kenal pak Jokowi pada saat beliau menjabat walikota Solo dan menggunakan pakaian daerah juga pada saat itu Sun Motor salah satu partisipasi penyelenggara Solo Batik Carnaval. Saya duduk cukup berdekatan dengan beliau, batin saya siapa sih... bapak ini Ndeso banget moso walikota koyo gini ngak meyakinkan banget, tapi saya terheran-heran melihat masyarakat Solo berbondong-bondong memenuhi jalan berlomba-lomba untuk bisa mendekati beliau, wah pikir saya... sampai segitunya bapak ini disukai.

Akhirnya saya berusaha untuk cari tau, apa sih keberhasilan bapak ini sampe rakyat Solo amat sangat mencintai beliau. Ini toh Walikota yang terpilih 93% presentasi angka yang sangat fantastik luar biasa, kagum. Ternyata beliau memang banyak membantu rakyat Solo, tidak segan-segan turun ke bawah langsung, membangun kota Solo menjadi kota yang maju, dan rakyatnya sejahtera. Sampai sekarang beliau menjadi Presiden, tidak ada perubahan dari sikapnya yang bersahaja, rendah hati, selalu memperhatikan rakyatnya untuk menjadikan Indonesia yang maju dan masyarakat yang sejahtera. Yang anehnya orang-orang selalu bilang pencitraan, masa pencitraan dari dulu sampe sekarang?

Ngelu ndasku mikir kowe kabeh

KAMI RAKYAT INDONESIA MENCINTAIMU.”

Beberapa pengguna instagram pun melayangkan komentar pada postingan yang diunggah pada Jumat (18/8/2017) tersebut.

“Suka banget sama Bapak Presiden.”¾venny_vem

“Sabar aja Bu Vivi yang cantik.. kita menghadap ke depan menghindari halangan bahkan sandungan selama kelompok kita tidak menyinggung orang tidak menyakiti orang malah banyak membantu orang bersama Beliau (Pak Jokowi) kita akan sukses sehat selalu ya Bu.”¾drrezayp

“Ternyata yang ndeso ini ... tulus bekerja untuk membangun negara.. demi kemapanan dan kebanggaan anak cucu kita. Monggo dilanjut pak @jokowi.”¾annamauraa

“Saya suka caption kaka... bikin saya merinding.... selalu sehat dan dipanjangkan umurnya bapak @jokowi.”¾dewikusuma113.dk

“Terimakasih ceritanya mba, saya nggak salah pilih beliau. Salam dua periode.”¾dcandras

Sebelum menjadi presiden, Jokowi ternyata sudah lebih dulu dicintai oleh rakyat Solo karena pengabdian serta prestasinya sebagai walikota Surakarta.

Seperti yang dikutip dari Wikipedia, dua tahun menjalani periode keduanya menjadi walikota Solo, Jokowi ditunjuk oleh partainya, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) untuk bertarung dalam pemilihan Gubernur DKI Jakarta berpasangan dengan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Semenjak terpilih menjadi gubernur, popularitasnya terus melambung dan menjadi sorotan media. Akibatnya, muncul wacana untuk menjadikannya calon pemilihan presiden untuk pemilihan umum presiden Indonesia 2014.

Sampai sekarang beliau menjabat sebagai presiden, banyak prestasi yang disuguhkannya untuk masyarakat negara. Salah satunya sebagaimana di awal masa kepresidenannya ia meluncurkan Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar, dan Kartu Keluarga Sejahtera untuk meredam kenaikan harga BBM sementara.


📌Artikel ditulis pada 2017 dalam rangka latihan.

Serunya Ridwan Kamil Bagi-bagi Hadiah HUT RI

 

(wowkeren.com)


Walikota Bandung Ridwan Kamil atau yang biasa disapa Kang Emil, baru-baru ini dikabarkan merayakan Hari Kemerdekaan Indonesia yang ke 72 di Jalan Cibadak, Kecamatan Astanaanyar, Bandung pada Kamis (17/8/2017).

Dilansir dari situs pikiran-rakyat.com, walikota Bandung ini kembali merayakan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia bersama istrinya Atalia Kamil dan bersama warga. Nampak Atalia Kamil dengan pakaian dominan berwarna merah dan suaminya Ridwan Kamil dengan kaos berwarna biru serta balutan rompi hitam. Pasangan nomor satu di Bandung ini disambut dengan meriah oleh warga setempat. Kesenian barongsai yang dibawakan oleh warga di wilayah Cibadak ini tentu saja membuat suasana hari kemenangan Negara Indonesia semakin meriah. Wilayah Cibadak ini juga terkenal akan keberagaman percampuran budaya lokal dan Tionghoa.

“Ini menunjukkan semangat keberagaman. Makanya disambutnya oleh barongsai,” tutur Ridwan Kamil.

Ridwan dan Atalia Kamil pun ditunjuk oleh masyarakat Cibadak untuk mengikuti lomba makan kerupuk secara berpasangan. Di mana hal ini tentu saja semakin menambah semarak dan antusiasme masyarakat yang menyaksikan acara tersebut. Pasangan serasi ini juga berhasil keluar sebagai pemenang lomba makan kerupuk di acara 17 Agustus-an 2017 kemarin.

Sebagai perayaan atas kemenangannya, Kang Emil pun lantas memberikan kuis kepada warga dengan hadiah topi-topi kesayangannya. Hal ini mendapat sorakan ramai dari masyarakat Cibadak.

Selain mengikuti pesta yang diadakan oleh warga Astanaanyar itu, Kang Emil juga mencetuskan pelopor baru yang begitu sederhana dalam merayakan Hari Kemerdekaan Negara Indonesia. Ia mengajak seluruh umat beragama untuk berdoa di rumah-rumah ibadah. Beliau bersama jajaran TNI juga berencana untuk mengaji bersama hingga adzan maghrib tiba.

Cara memaknai Hari Kemerdekaan Indonesia tak lantas membuat Walikota Bandung itu lupa akan kewajibannya untuk beribadah kepada Sang Pencipta. Beliau juga berharap agar warga Bandung bisa memandang jauh ke depan demi menciptakan arah dan tindakan lain yang dinilai lebih bermakna. “Jadi mudah-mudahan ada keceriannya dan ada kontemplasinya. Itu khasnya Bandung,” ujarnya dalam harian pikiran-rakyat.com.

Tahun ini juga merupakan keistimewaan bagi Kota Bandung dalam perayaan HUT RI ke 72 dengan diadakannya Festival Kebangsaan, di mana Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo sendirilah yang menunjuk Kota Bandung untuk menjadi tuan rumah Festival Kebangsaan tahun ini.

“Insyaallah kita ada pawai kebudayaan dari seluruh Jawa Barat, kemudian ada konser musik di Jalan Asia Afrika dan Monumen Perjuangan,” tambahnya.



📌Artikel ditulis pada 2017 dalam rangka latihan.

Prabowo Kasihan dengan Gaji Wartawan Kecil

 

(industry.co.id)

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang melaksanakan upacara di gedung Universitas Bung Karno (UBK ) pada Kamis (17/8/2017).

Kamis, 17 Agustus 2017 merupakan hari kemenangan bagi bangsa Indonesia yang ke 72. Prabowo Subianto yang memilih mengikuti acara Pengibaran Bendera Merah Putih di gedung UBK ini pun angkat bicara soal kewajiban dalam membela kepentingan dan kesejahteraan rakyat Indonesia.

Alasan Prabowo memilih hadir di Universitas Bung Karno daripada di Istana Merdeka karena beliau mendapatkan sebuah undangan dari Ketua Yayasan Pendidikan UBK Rachmawati Soekarnoputri yang sekaligus merupakan putri proklamator Ir. Soekarno.

Ditanya alasan lain, beliau enggan menanggapi lebih jauh mengapa beliau memilih untuk hadir di gedung UBK ketimbang di Istana Merdeka. Tegasnya, beliau merasa undangan dari Rachmawati Soekarnoputri merupakan sebuah kehormatan yang susah baginya untuk ditolak.

“Saya pikir tidak boleh didegradasikan seolah-olah Pak Prabowo lebih memilih di sini,” jelas Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Edhy Prabowo kepada wartawan. “Jangan dibenturkan, kita jangan politik pecah belah. Pak Prabowo ini diundang oleh tokoh nasional. Putri dari negara ini, satu kehormatan untuk hadir di sini,” tambahnya.

Dilansir dari Liputan6.com, pasca merayakan HUT RI ke 72 di gedung UBK, beliau mengatakan, pemerintah pun jangan hanya membela orang kaya saja, tetapi juga warga yang kurang mampu. Saat menyatakan hal tersebut, tiba-tiba beliau menyinggung perihal gaji wartawan yang dianggapnya kecil dan tidak bisa belanja di mal.

“Kita belain para wartawan. Gaji kalian juga kecil, kan? Kelihatan dari muka kalian. Muka kalian kelihatan enggak belanja di mal. Betul ya? Jujur, jujur,” ujarnya dikutip dari berita Liputan6.com.

Perkataan beliau ini tentu saja dapat menyinggung perasaan para wartawan. Namun menurut beliau, apa yang dilakukannya saat ini merupakan bentuk perjuangan untuk membela masyarakat yang berpenghasilan minim sehingga bisa mewujudkan masyarakat yang sejahtera.

Beliau juga menyatakan bahwa Indonesia adalah negara yang luas dan kaya akan sumber daya alam. Namun sejak dahulu, Indonesia selalu dijajah dan dirampas kekayaan alamnya. “Kita negara kaya, sejahtera, tapi tadi, dari dulu bukan kita yang ke Belanda sana, tapi Belanda yang datang ke sini. Selalu sumber alam mau diambil, dikuras.”

Prabowo juga merasa iba dengan gaji wartawan yang terbilang kecil. “Kita kasihan sama kalian enggak bisa belanja di mal,” ujarnya, “jadi kita berjuang buat kalian.”

Ketua Umum Partai Gerindra ini juga menyayangkan karena bangsa Indonesia cukup mudah untuk dikelabui dan dipecah belah dalam urusan politik. Sehingga beliau pun menghimbau agar masyarakat maupun pemerintah tidak membesar-besarnya permasalahan yang kecil.

“Kita mau kebaikan, kita tidak mau, jangan mencela-lah, tapi kewajiban para pemimpin juga untuk mengingatkan hati-hati jangan kita mau dipecah belah, jangan meninggalkan rakyat dengan meneruskan ketidakadilan. Jangan hanya membela orang kaya saja,” tuturnya. (Dikutip dari harian Liputan6.com)



📌Artikel ditulis pada 2017 dalam rangka latihan.

 

Sabtu, 21 Agustus 2021

HUT RI ke-72, Bupati Garut Rayakan Pawai Obor

 HUT RI ke-72, Bupati Garut Rayakan Pawai Obor

(gapuraindonesia.com)

 

Kota yang terkenal dengan oleh-oleh khas dodol ini tak kalah kreatif dalam menunjukan partisipasinya dalam perayaan malam kemerdekaan. Jika biasanya warga bersiap-siap memasang bendera untuk rayakan ulang tahun NKRI esok harinya, lain lagi dengan warga Garut yang mengadakan pawai obor pada malam kemerdekaan. Setiap daerah memang memiliki cara unik masing-masing dalam menunjukkan rasa kecintaannya terhadap negara, begitu juga dalam menyambut ulang tahun NKRI. Ada yang menunjukkan antuasiasmenya dengan mengikuti berbagai perlombaan, dengan mengadakan tabligh akbar, lomba-lomba puisi nasionalisme, dan salah satunya pawai obor yang diadakan oleh masyarakat di daerah Garut ini.

Seperti yang diberitakan oleh situs web gapuraindonesia.com, pada Rabu malam (16/8/2017) ribuan warga di daerah Garut mengadakan pawai obor demi memeriahkan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 72. Beberapa pejabat pemerintah daerah dan pegawai negeri sipil, TNI, polri, juga dikabarkan turut serta dalam pawai obor tersebut. Acara ini diikuti oleh ribuan siswa pramuka, organiasasi kepemudaan serta lembaga-lembaga swadaya yang ada di Garut. Pawai ini diselenggarakan dengan cara di mana peserta harus membawa obor seraya berkeliling di ruas-ruas jalan kota Garut.

Pawai yang unik ini senantiasa dihadiri juga oleh Bupati Garut, Bapak Rudy Gunawan. Pria yang lahir di Solo, Jawa Tengah, pada 31 Desember 1966 ini dikenal memiliki antusiasme yang tinggi dalam permainan bulu tangkis. Dalam pawai tersebut beliau juga mengatakan bahwa pawai obor yang dilaksanakan oleh warga sudah menjadi sebuah tradisi di Kabupaten Garut. Dikutip dari gapuraindonesia.com, beliau menyatakan, “ Ini merupakan tradisi di Garut, setiap malam menjelang Hari Kemerdekaan RI.”

Menurut Bupati Garut, pawai obor yang diadakan pada malam hari tersebut diharapkan dapat menumbuhkan jiwa kebersamaan dan semangat juang untuk menjaga dan meneruskan perjuangan pahlawan Indonesia dahulu kala. “Semoga jiwa semangat juang yang dilakukan pahlawan waktu dulu tertanam di jiwa masyarakat Garut,” kata beliau. Dikutip dari Republika.co.id.

Kegiatan yang menyemarakkan kota Garut ini dimulai dengan berkumpulnya warga sekitar pukul 20:00 WIB di Jalan Ahmad Yani depan Masjid Agung Garut, yang kemudian dilanjutkan dengan berjalan kaki menyusuri ruas jalanan Kota Garut. Perjalanan malam dengan membawa obor ini juga diiringi dengan lantunan lagu-lagu nasionalisme yang dikumandangkan oleh warga secara serentak.


📌Artikel ditulis pada 18 Agustus 2017 dalam rangka latihan. Dibuang sayang :)

Hadiri Upacara HUT RI ke 72, Ini Dia Tamu Undangan dengan Busana Tradisional Terunik!

 

Hadiri Upacara HUT RI ke 72, Ini Dia Tamu Undangan dengan Busana Tradisional Terunik!


Perayaan HUT RI ke-72 (17/08/2017) yang berlangsung di Istana Merdeka nampaknya diselimuti dengan suasana berbeda. Upacara pengibaran bendera yang biasa dilaksanakan dengan menggunakan pakaian resmi atau formal, kini nampak lain dengan hadirnya jajaran petinggi negara dan masyarakat yang hadir mengenakan pakaian adat tradisional. Hal ini tentu saja semakin menarik antusiasme masyarakat dalam menyaksikan hari kemenangan Republik Indonesia yang dipenuhi dengan berbagai warna.

Beberapa tamu undangan sendiri menyatakan bahwa dalam undangan yang disebar oleh pihak istana, para tamu undangan diminta untuk mengenakan pakaian tradisional saat menghadiri upacara penaikan bendera. Hal ini merupakan pertama kalinya bagi warga Indonesia untuk menghadiri acara pengibaran Bendera Merah Putih dengan busana yang beragam.

Seperti yang dilansir dari Kompas.com, ketua MPR Zulkifli Hasan mengatakan beberapa waktu lalu, akan membacakan teks proklamasi Indonesia dengan mengenakan pakaian adat asal daerahnya, yakni Lampung. “Saya akan baca teks proklamasi pakai baju seragam tradisional. Jadi nanti saya akan pakai dari dapil, seragam Lampung,” ujar beliau.

Sesuai dengan semboyan NKRI, yakni Bhinneka Tunggal Ika, tentu saja HUT RI yang ke-72 tahun ini menjadi momen unik sekaligus menjadi ajang untuk meningkatkan rasa nasionalisme masyarakat dalam menumbuhkan rasa cinta terhadap keberagaman budaya Indonesia, baik dari segi ras, suku, budaya, bahasa, maupun kepercayaan.

Presiden Jokowi sendiri yang berperan sebagai inspektur upacara tak kalah menuai perhatian masyarakat dengan pakaian adat dari daerah Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan yang dikenakannya. Nampak ketua presiden Republik Indonesia itu mengenakan peci dan sabuk yang berwarna keemasan di mana membuat penampilannya semakin mewah sebagai kepala negara.

Acara pengibaran sang Merah Putih ini juga dimeriahkan dengan kejutan dari pasangan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Setelah pasangan tersebut mengumumkan lima tamu undangan dengan kostum tradisional terbaik, masyarakat juga dikejutkan dengan adanya pengumuman lima warga sipil dengan kostum adat terbaik saat sore harinya.

Seperti yang dilansir oleh Liputan6.com, sebelumnya Jokowi juga mengumumkan beberapa petinggi negara dengan pakaian adat terbaik yang berhak untuk mendapatkan hadiah berupa sepeda dari beliau. Beberapa petinggi negara tersebut diantaranya, Yasonna Laoly (Menteri Hukum dan HAM) dengan pakaian adat Nias, Oesman Sapta Odang (Wakil Ketua MPR RI) dengan baju adat khas Minangkabau, Syarif Muhammad Fitriansyah (Asisten Ajudan Presiden) dengan pakaian khas Dayak, istri Kapolri Tri Suswati Karnavian dengan pakaian adat Papua, serta istri Wakil Ketua MPR Agathi Suli Mahyudin dengan busana adat Dayak.

Wakil Presiden Jusuf Kalla juga tak mau kalah. Beliau mengenakan pakaian adat khas Solo Jawa Tengah, saat mendampingi Presiden Jokowi di Istana Merdeka. Wakil presiden Indonesia ini juga mengumumkan lima warga sipil dengan pakaian adat terbaik yang sukses membuat suasana hari kemerdekaan semakin ramai.

Dilansir dari Liputan6.com, pengumuman lima pemenang busana adat terbaik ini juga berhak mendapatkan hadiah berupa sepeda dari Presiden Joko Widodo. Adapun warga sipil yang mendapatkan hadiah tersebut, ialah Ratna Dewi Budiono dengan pakaian adat khas Dayak, Tengku Johan Marzuki dengan pakaian tradisional Aceh, Sumahartarti dengan pakaian adat dari Bengkulu. Sedangkan untuk dua warga sipil terpilih ini dinilai paling unik dan berhasil dalam menarik perhatian masyarakat yang menghadiri Istana Merdeka. Warga sipil tersebut tak lain ialah Frans Maskim dengan busana khas Kepala Suku Arfak Papua yang dikenakannya, serta Yusak Rumambi dengan pakaian adat khas Sulawesi Utara.


📌 Artikel ditulis pada 18 Agustus 2017 dalam rangka latihan. Dibuang sayang :)

 
©Suzanne Woolcott sw3740 Tema diseñado por: compartidisimo