Jumat, 10 September 2021

Review Film : MIDSOMMAR (2019)


I don’t know how to start this. But if you find this post and you’re not yet 21 years old, please close again.

Jadi, ini adalah film horor rilisan tahun 2019 yang disutradarai oleh Ari Aster. Diperankan oleh Florence Pugh, Jack Reynor, William Jackson Harper, Vilhelm Blomgren, dan Will Poulter, film ini pernah dinobatkan sebagai film horor paling seram pada tahun tersebut.

Bercerita tentang Dani, seorang gadis yang baru kehilangan keluarganya serta memiliki gangguan kecemasan, dia memutuskan untuk ikut menuju festival musim panas di Sweden yang disebutkan oleh kekasihnya, Christian. Pelle, yang notabene berasal dari daerah tersebut, tentu bersemangat untuk menunjukkan kultur di tempat kelahirannya kepada teman-temannya yang berasal dari Amerika. Bersama dengan Josh dan Mark, Pelle akhirnya membawa Christian dan Dani untuk pergi ke sana.  Namun, keanehan terjadi dalam kultur tersebut seiring berjalannya waktu. Para penduduk di sana melakukan sebuah ritual, di mana dua penduduk tertua harus menerjunkan diri dari tebing. Saat ada seseorang dari luar yang memprotes aktivitas tersebut dan berniat pergi, mereka tiba-tiba saja menghilang.

So ... THIS IS THE CRAZIEST MOVIE I’VE EVER SEEN! Biasanya film horor itu selalu berhubungan sama sesuatu yang gaib atau tentang setan, ya. Tapi di MIDSOMMAR ini, kamu gak akan menemukan satu pun hantu atau sound effect yang bakal bikin deg-degan. Karena film ini lebih nyerangnya ke psikologis (menurutku), jadi aku bakal spoiler setiap adegan yang berpotensi menimbulkan rasa gak nyaman, baik itu on scene atau deleted scene, jadi kamu bisa berpikir ulang buat nonton film ini.

Film dimulai dengan senandung-senandung gitu guys, terus beralih ke dering telepon di mana pemiliknya tertidur. Ternyata, Dani (Florence Pugh), khawatir kepada saudara perempuannya dan orangtuanya karena mereka tidak mengangkat telepon Dani sama sekali. Di sini, aku menyimpulkan bahwa Dani ini kayaknya punya gangguan kecemasan, ya. Dia juga nelpon pacarnya, Christian (Jack Reynor), secara berkali-kali, di mana itu bikin Christian keganggu. Mark (Will Poulter), selaku sahabat Christian, terus-terusan ngomporin kalau Chris seharusnya nyari cewek lain  aja. Tapi ternyata, kejadian nahas menimpa keluarga Dani sehingga Christian lagi-lagi harus bertahan.

Dari yang aku lihat, hubungan Dani sama Christian ini udah toxic banget. Tapi mereka berusaha bertahan dan ikut ke festival musim panas di kampung halamannya Pelle. Singkat cerita, mereka akhirnya berangkat ke Swedia.

Pemandangan di sana hijau banget, asri banget, jadi kayaknya cocok buat Dani yang baru aja kehilangan keluarganya. Mereka nyampe di sana ketemu sama Ingemar, Terri, sama Simon yang berasal dari London. Dan ... yang ga habis pikirnya adalah mereka langsung ngonsumsi sesuatu, itu aku gatau apaan tapi mungkin sejenis barang yang bisa menimbulkan halusinasi, sedangkan Dani sendiri minum racikan jamur dari Ingemar.

Adegan di mana gengnya Christian yang duduk di bukit dalam keadaan ‘nge-fly’ ini agak kocak ya. Terus di sini Dani juga mengalami hal yang sama, bahkan dia bisa ngelihat rumput tumbuh di tangannya.

Next, ada adegan di mana dua penduduk paling tua di sana terjun dari tebing dalam rangka memenuhi adat ritual. Sebelumnya, Ingemar atau Pelle ya aku lupa, jadi dia itu ngejelasin bahwa dari umur sekian sampai sekian harus tidur di dalam bangunan yang sama, dan dia ngejelasin sampai rentang umur 72 tahun. Lalu ada yang nanya, “habis umur 72 tahun terus ngapain?”. Nah si Ingemar atau Pelle ini (seriusan gue lupa yang mana), bikin kayak gerakan jempol nyayat leher gituloh. Awalnya, penjelasan ini tuh dianggap bercandaan. Tapi ternyata beneran guys. Dua penduduk tertua terjun dari tebing. Sayangnya, salah satu dari mereka masih hidup, dia cuma patah kakinya doang. Tapi penduduk lain di sana, memukul kepala orang tua itu hingga hancur. Jadi dalam keyakinan mereka, di umur 72 tahun itu kematian adalah sebuah apa ya ... kayak anugerah gituloh. Menurutku scene ini gak nyeremin, gak menakutkan sama sekali, tapi seriusan bikin mual.

Oh iya, sebelumnya ada adegan di mana pas mereka diajak melihat-lihat tempat tersebut, ada sebuah gambar dari kain, di mana itu disgusting banget sih. Jadi di gambar itu menjelaskan bagaimana seorang perempuan jatuh cinta, dan berusaha menarik perhatin laki-laki yang dicintai dengan melakukan ritual seperti memasukkan sesuatu ke dalam minuman, dan memotong p*bic hair untuk dikemudian dicampur ke dalam makanan, dan nanti kalau dimakan sama laki-laki itu, laki-laki tersebut bakal balik jatuh cinta.

Terri sama Simon menghilang pertama kali, karena mereka heboh banget pas liat adegan terjun dari tebing itu. Tapi penduduk di sana bilangnya, Simon sama Terri udah dianterin ke stasiun kereta buat pulang.

Lalu, Mark di sini berperan sebagai orang yang nyebelin ya. Dia kan gak ikut menyaksikan ritual sebelumnya, jadi suatu hari si Mark ini kencing di sebuah pohon kering yang tumbang, di mana ... pohon itu diyakini sebagai sesuatu milik leluhur yang suci/sakral oleh penduduk tersebut. Soalnya nih, jasad dua orang tua yang abis terjun tadi tuh dibakar dan abunya ditebar disitu gituloh. Secara gak langsung, Mark ini sudah melakukan penghinaan. Ketika waktu makan tiba, Mark ini diajak sama salah satu penduduk cewek bernama Inga ke suatu tempat. Tapi habis itu dia gak muncul lagi.

Terus nih, aku juga nyari-nyari di youtube kan abis nonton film ini tuh. Ternyata ada adegan pengorbanan anak juga, tapi aku gatau yang mana. Film ini emang banyak banget adegan yang dipotongnya.

Maja, salah satu penduduk cewek juga, dia tertarik sama Christian dan naro kayu yang dipahat huruf-huruf Rune di bawah ranjangnya Chris. Ini mungkin kalo di sunda, semacam kayak ilmu pelet lagi ya wkwk. Dalam aksinya menggoda Chris, Maja juga menambahkan darah menstruasinya ke dalam minuman Chris, dan p*bic hair ke pie yang dimakan Chris. Ini ... seriously, sangat merendahkan wanita menurut gue. Kayak ... kalau lu jatuh cinta kenapa kudu begituuuu? Harusnya pedekate dulu, baru ungkapin, itu baru bener wkwk. Tapi karena memang itu katanya udah tradisi, jadi mungkin dianggap mulia kali ya. Tapi beneran deh, ini ngeganggu banget.

Selanjutnya, aku mau cerita tentang Josh. Josh ini niat ke festival tuh buat nyusun Tesis, terus Christian tiba-tiba juga pengen nyusun kan, jadi mereka kayak rebutan gitu tapi ujung-ujungnya barengan juga. Josh ini awalnya ngewawancara salah satu tetua tentang Kitab Radr yang digunakan oleh penduduk sana. Di dalamnya kayak ada huruf-huruf Rune, sama gambar-gambar abstrak. Penasaran, Josh nanya dong Kitab Radr itu dibuat sama siapa. Ternyata, seorang anak penyandang disabilitas yang membuatnya (jadi dia ini dianggap sebagai peramal, tulisan atau gambar-gambar dia nantinya bakal diterjemahin sama penduduk). Karena Josh ini bebal, malem-malem dia dateng lagi ke gedung tempat kitab itu disimpan, dan berusaha mengambil foto. Tapi, seseorang tiba-tiba masuk, terus kepala Josh dipukul. Dalam penglihatannya, Josh kira yang masuk itu Mark. Ternyata bukan, yeorobun. Setelah ngelihat penjelasan di YT, katanya Mark ini wajahnya dikulitin dan dipake sama orang yang ketemu Josh. Setelah itu, Josh juga menghilang.

Sisa dua orang nih, Dani sama Christian. Jadi di festival ini tuh ada juga ritual pemilihan Ratu Mei. Setiap perempuan muda di sana harus menari secara terus-menerus. Terakhir yang bertahan, dia akan dinobatkan sebagai ratu. Dani didandani seperti perempuan di sana, memakai baju putih, rambutnya dihiasin bunga-bunga. Sedangkan Christian diajak ngobrol sama tetua mengenai si Maja ini. Katanya, secara astrologi Christian sama Maja ini cocok dan boleh kawin. Bah, gue sebel sih sama opini kek ginian. Pasalnya status Chris itu masih jadi pacarnya Dani loh. Tapi lo seenak jidat main serobot.

Dani bergabung dalam festival menari, dan yang mengejutkan, dia menang dan dinobatkan sebagai Ratu Mei. Sedangkan Christian dikasih minuman yang berhasil bikin dia teler. Sebelumnya, Dani emang udah curiga karena Christian karena ngelirik Maja terus (ini gatau apakah Chris kena efek peletnya Maja, atau emang Chris udah gatel dari awal). Tapi ... abis acara itu kan mereka makan siang tuh. Tempatnya Dani duduk, dedaunannya gerak-gerak guys. Jadi mungkin ada unsur sihir juga di sini. Pas Christian teler juga, tetua di sampingnya kayak tepuk tangan dalam sekali ketukan gitu dan dunianya Chris kayak makin muter-muter.

Singkatnya, Dani harus berkeliling buat memberikan keberuntungan di tanah mereka. Kayak mengunjungi ladang dan tetek bengek lainnya. Sementara Christian, dia didandani, terus dikasih uap yang bikin dia makin teler, dan setelahnya, dia dibawa ke ruangan yang penuh sama wanita tanpa busana, and ofc, Maja it self. Seriusan, ini bener-bener disturbing banget. Adegan nananina ini juga dicut karena memang ditampilkan secara eksplisit dan seriusan, gue gak bakal bosen buat nyebut ini sebagai adegan paling paling paling disturbing. Apalagi ketika para wanita lainnya, menggemakan suara desahan Maja. Lu lagi paduan suara apa gimana dah? Tapi nih, si Chris ini emang kayak dibawah guna-guna gitu gengs. Setelah selesai, dia langsung melarikan diri dari sana. Dia kayak ketarik kembali ke kenyataan. Dalam pelariannya, dia nemuin kaki yang ditanam di ladang (yang perkiraan aku mungkin ini kakinya Josh), terus pas Chris sembunyi di kandang ayam, dia nemuin tubuhnya Simon digantung. Dan ... punggungnya Simon itu kayak dibelah, tulang rusuknya digantung, dan gue masih bisa liat paru-parunya gerak dong! Chris ketahuan sembunyi di sana kemudian dipukul sampai pingsan, ketika dia bangun lagi, dia udah gabisa gerak sama ngomong, alias lumpuh. Di sini aku makin yakin bahwa memang penduduk sana memiliki kaitan sama sihir juga.

Dani ini sebelumnya kan ngelihat Chris melakukan hubungan intim dengan Maja, otomatis Dani ngerasa sakit hati banget dong. Dia nangis, dan ... penduduk perempuan yang lain ikut menggemakan tangisan Dani. Dalam adegan ini, aku baru ngerasain apa yang mau disampein oleh penulis. Istilahnya, “ketika lu sedih, kita juga sedih, udah gapapa, lu kuat dan masih ada kita di sini”. Ini adalah scene yang menurutku indah ya. Sama scene pas Dani ikut nari-nari itu, dia bener-bener kayak bebas dan nemuin jati dirinya. Itu indah banget!

Di ending, jadi pada ritual ini tuh harus ada 9 pengorbanan, dan ... temen-temennya Dani terpilih. Jadi, mereka yang udah menghilang tuh diambil lagi tubuhnya buat dimasukin ke dalam bangunan piramida, di mana nantinya mereka akan dibakar. Chris-nya juga dikorbanin, dan sukarelawan dari penduduk adalah Ingemar dan Ulf (mereka hidup, dan berkorban untuk dibakar loh. Benaran gila kan). Chris yang gak bisa ngapa-ngapain, dimasukin ke dalam tubuh beruang. Seriously guys, beruang! Di awal film kan ditampilin seekor beruang dalem kandang gitu, ternyata beruangnya dibunuh, perutnya dibelah dan dikeluarin isinya, sebagai gantinya, Chris dimasukin ke dalam tubuh beruang. Katanya scene ini juga dicut guys, yang aslinya lebih eksplisit lagi, tapi yang aku liat adalah ketika Chris udah masuk aja. Frankly, wajah Chris di sini kocak weh. Gue sampe ketawa, kok bisa-bisanya manusia dimasukin ke situ. Beneran gak habis pikir. Filosofinya sih katanya ‘pemberani’, karena dia sudah memberikan calon bayi ke Maja. Tapi beneran deh. Ini gila wkwk.

Ketika dibakar, para penduduk kan menggemakan teriakan kesakitannya Ulf sama Ingemar, Dani awalnya cemberut terus, tapi di ujungnya, dia tersenyum. Nah loh kenapa tuh? Ada yang beranggapan bahwa Dani seneng udah nemuin keluarga baru. Aku sendiri beranggapan bahwa, mental Dani tuh emang udah bener-bener kacau di awal. Belum lagi kehilangan keluarga, terus dia nyaksiin hal-hal gila di desa tersebut, ditambah lagi perihal cowoknya. Mungkin sebelumnya dia mendapat perlakuan tidak mengenakan dari Christian, selain itu, bisa aja karena Dani terlanjur sakit hati karena Chris mengkhianatinya lewat Maja. Kayak aksi balas dendam kali ya. Tapi yaaaa, seriusan deh. Aku berharap banget Maja juga ikut dibakar. Ngeselin abisnya. Tapi tetua di sana mungkin sangat menghargai Maja.

Last, film ini gak nyeremin sama sekali. Gak menakutkan sama sekali. Tapi berhasil menumbuhkan perasaan tidak nyaman dan jijik. Setidaknya itu yang aku rasain. Awalnya pas nonton ini, rasanya bener-bener gak menyenangkan dan bikin mual, tapi itu semua terobati ketika melihat adegan Dani nari-nari gitu. Indah banget pokoknya, cewek-ceweknya pada cantik karena pake bunga. Apa film ini recommended? Kalau kamu punya masalah serius sama rasa jijik atau apa pun itu, i will say ... NO.

0 komentar:

Posting Komentar

 
©Suzanne Woolcott sw3740 Tema diseñado por: compartidisimo