TERIMA KASIH
oleh: Just Phantom
Sempat kukira, jika semestaku akan berakhir kala itu juga
Di mana hati,
raga,
serta pikiran,
sudah tak mampu lagi untuk bangkit.
Tak mau untuk hidup,
Tak mau untuk bernapas,
Dan tak ingin menyelami lautan luas,
yang orang-orang sebut sebagai realita.
Mereka bilang,
"Apa hebatnya berimajinasi?"
"Apa gunanya mengarang cerita yang penuh dengan kepalsuan?"
Mereka tidak tahu saja,
jika ada pesan, harapan, serta perasaan yang aku sisipkan ketika merangkai kata.
Dan mereka tidak tahu,
bila rangkaian imajinasi itu
bisa membuatku tetap waras.
Masih bisa kuingat,
betapa kacaunya aku kala itu.
Aku adalah setumpuk asa dan impian yang sempat ingin menjunjung bendera kekalahan.
Namun, "menapaki garis mundur"
bukanlah sesuatu yang aku mau.
Kasih sayang Tuhan,
uluran tangan yang selama ini aku nanti-nantikan
Akhirnya, mempertemukanku dengan sebuah rumah baru
Habits, terima kasih.
Berkatmu... aku jadi memiliki tempat untuk bernaung
Aku bisa memiliki pandangan baru tentang dunia
Di mana saat realita pahit itu kembali menghantam,
Aku sudah bisa berkata,
bahwa aku tidak apa-apa
bahwa aku, tidak sendirian.
Dan aku, bisa menjadi sosok yang lebih kuat dari sebelumnya.
0 komentar:
Posting Komentar